ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

RSUD Yowari Berbenah, Perbaiki Layanan Rujukan dan Kerja Sama Antar Rumah Sakit di Jayapura 

Pembiayaan rumah sakit terhadap orang asli Papua di RSUD Yowari dianggarkan lewat Dana Otonomi Khusus.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
DARURAT KESEHATAN PAPUA - Suasana di depan RSUD Yowari di Doyo Lama, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Senin. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Pemerintah Kabupaten Jayapura wacanakan perbaikan terhadap layanan rumah sakit daerah RSUD Yowari seperti kerjasama antar rumah sakit, penambahan dokter spesialis, dan sistem rujukan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr Anton Mote mengatakan, pihaknya mengambil langkah prioritas agar peristiwa yang menimpa almarhumah Irene Sokoy tidak terjadi kepada ibu-ibu lain di Kabupaten Jayapura.

Hal itu disampaikan Mote usai pertemuan bersama Bupati Jayapura Yunus Wonda dengan pihak RSUD Jayapura, pada Senin (24/11/2025). 

Mote mengatakan RSUD Yowari perlu menambah menambah dokter Obgyn dan dokter bedah untuk kondisi kedaruratan. 

Selain itu RSUD Yowari juga akan melakukan penandatangan kerja sama dengan sejumlah rumah sakit lain di Kota Jayapura.

Baca juga: Suami Irene Sokoy Siap Bawa Kasus Kematian Istri ke Hukum: Usut Kasus Penolakan Rumah Sakit di Papua

"Besok akan dilakukan penambahan dokter Obgyn dan dokter bedah," ujarnya.

Mote mengatakan, pada waktu menjabat sebagai Direktur RSUD Jayapura, ia pernah mendesak agar RSUD Yowari melakukan kerja sama, namun tak pernah terealisasi.

"Kita juga perkuat layanan IGD, layanan tingkat bawah seperti puskesmas, mengantisipasi tidak terjadi penumpukkan pasien di RSUD Yowari," ujarnya 

Kemudian, sistem layanan rujukan pihaknya baru-baru ini melakukan sosialisasi sistem rujukan Regional Maintenance Center (RMC) sebagai sistem rujukan sarana dan prasarana alat kesehatan di rumah sakit.

DARURAT KESEHATAN DI PAPUA - Abraham Kabey berfoto bersama kedua anak Irene Sokoy dan Niel Kabey di makam Irene Sokoy di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
DARURAT KESEHATAN DI PAPUA - Abraham Kabey berfoto bersama kedua anak Irene Sokoy dan Niel Kabey di makam Irene Sokoy di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)

RMC ini berfungsi sebagai sentral informasi atau polisi lalu lintas layanan rujukan dari puskesmas sampai ke rumah sakit.

Mote menjelaskan, saat kondisi kritis yang terjadi kepada almarhumah Irene Sokoy petugas memang tidak memilki waktu cukup banyak untuk mengisi RMC.

"[Sistem RMC] rujukan itu kalau ada pasien dirujuk di sampaikan lewat RMC yang akan mengkomunikasikan itu via panggilan jika rumah sakit [yang menjadi tujuan rujukan], sudah bersedia langsung menelpon ke rumah sakit yang akan merujuk pasien," ujarnya. 

Mote menambahkan, pembiayaan rumah sakit terhadap orang asli Papua di RSUD Yowari dianggarkan lewat Dana Otonomi Khusus.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Anton Mote saat diwawancara di Sentani, Distrik Sentani
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Anton Mote saat diwawancara di Sentani, Distrik Sentani (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)

Dinas Kesehatan telah menyediakan dana komplementer untuk orang asli Papua berasal dari Kabupaten Jayapura sebesar Rp 1,8 miliar untuk berobat gratis.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved