ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kabupaten Sarmi

Warga Liki di Sarmi Soroti Pembelian Kapal Cepat yang Tidak Sesuai Kebutuhan

“Harga tiket pergi-pulang Rp260.000 per orang. Itu memberatkan, apalagi kapal ini juga tidak bisa memuat banyak barang bawaan,”

Tribun-Papua.com/Anderson Esris
AKTIVITAS MASYARAKAT SARMI - Warga saat pengantaran jenazah ke Pulau Liki, Minggu,(14/9/2025). Masyarakat Pulau Liki mengeluhkan kapal cepat yang dibeli dengan DD sebab tidak efektif untuk menunjang aktivitas mereka. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua com, Anderson Esris

TRIBUN-PAPUA.COM, SARMI - Salah satu warga Pulau Liki, Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, menyampaikan kekecewaannya kepada media pada Minggu (14/9/2025) terkait pembelian kapal cepat “Samat Dari” oleh pemerintah kampung dengan menggunakan Dana Desa (DD) Tahun 2023, karena kapal itu tidak sesuai kebutuhan mendesak masyarakat.

Menurut warga yang engan menyebutkan namanya itu, kapal cepat tersebut tidak bisa digunakan secara efektif karena konsumsi bahan bakar yang tinggi serta tarif angkutan yang sangat membebani warga.

Baca juga: Jabat Ketua Panitia, Yoel Murib Ajak Kader Kolaborasi Basngun Aula Sinode KINGMI Center Papua Tengah

“Harga tiket pergi-pulang Rp260.000 per orang. Itu memberatkan, apalagi kapal ini juga tidak bisa memuat banyak barang bawaan,” ujarnya.

Ia juga mencontohkan situasi genting seperti membantu warga yang sedang berduka. “Pada momen duka atau keadaan darurat, kapal ini justru tidak bisa digunakan. Padahal kebutuhan transportasi yang mudah dan murah sangat penting untuk warga di pulau ini,” tambahnya.

Baca juga: YPMAK Dukung Upaya Penyelamatan 7 Karyawan PTFI Terjebak Longsor di Tambang Grasberg Block Cave 

Yang lebih disayangkan lagi, kapal cepat tersebut disebut hanya “parkir manis” di dermaga kampung dan lebih sering digunakan saat kunjungan pejabat dari luar maupun di Kabupaten Sarmi ke Pulau Liki. Hal ini memicu kekecewaan karena aset desa yang seharusnya bermanfaat untuk masyarakat umum malah terbatas penggunaannya.

Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kampung Liki, Apolos Kiman, memberikan pernyataan saat mengantar jenazah ke Pulau Liki. Ia membenarkan kondisi tersebut dan menyebutnya sebagai kenyataan yang harus segera diperbaiki ke depan.

Baca juga: Reaksi Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay Terkait Tertangkapnya Dua Pemasok Senjata Api Untuk OPM

Apolos Kiman, yang baru sebulan menjabat menggantikan kepala kampung sebelumnya karena berhalangan tetap, menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, pihaknya akan berupaya memperbaiki arah pembangunan kampung bersama seluruh elemen masyarakat.

“Ini jadi pelajaran penting. Ke depan kami ingin semua program kampung betul-betul menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar formalitas pengadaan,” ucapnya.

Baca juga: Ini Tekad Agus Riyanto Terpilih Ketua PKS Biak Numfor: Fokus Perkuat Kaderisasi 

Ia berharap dukungan dari masyarakat dan instansi terkait agar kampung bisa lebih transparan, partisipatif, dan berorientasi pada kesejahteraan warga. “Mari kita sama-sama belajar dari masa lalu dan bangun Pulau Liki dengan lebih baik ke depan,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved