Kerusuhan di Papua
Rizal Ramli Singgung Sikap Gus Dur di ILC dan Analogikan Papua seperti Anak Kandung yang Ingin Pergi
Rizal Ramli membahas sikap Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam menyikapi wilayah yang rakyatnya memberontak.
Tindakan aparat bersenjata yang disebut melakukan kekerasan terhadap warga sipil pun disebut bisa membuat rakyat semakin marah dan ingin memisahkan diri dari negara.
• Di ILC, Mamat Alkatiri Sebut Orang Papua Sudah Balas Kebaikan Jokowi dengan Hal Ini
"Tapi, karena mohon maaf, aparat kita banyak main kekerasan terhadap rakyat sipil yang tidak bersenjata, akhirnya rakyat di Timor Leste ikut gerakan politik, ikut gerakan militer," tuturnya.
Selain Timor Leste, Rizal Ramli juga mencontohkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang awalnya hanya merekrut sedikit dari masyarakat.
"Nah demikian juga di Aceh, modalnya juga cuma sedikit, 60 orang saya tanya dulu dari Panglima GAM, dididik sebagian di Libya, dipersenjatai," kata Rizal Ramli.
Meski diawali dengan anggota sedikit, namun GAM disebut semakin berkuasa lantaran adanya aparat yang bertindak keras terhadap rakyat sipil.
"Senjatanya enggak ada apa-apanya, tetapi karena aparat kita bertindak keras terhadap penduduk sipil tidak bersenjata, akhirnya semakin lama GAM semakin berkuasa," sambungnya.
• Komentari Strategi Pendekatan Jokowi terhadap Masyarakat Papua, Fadli Zon: Ada yang Salah
Rizal Ramli kemudian menyarankan agar pemerintah tidak mengambil langkah kekerasan kepada penduduk sipil di manapun ada pemberontakan terjadi.
"Jadi ada dua prinsip di sini, satu gerakan bersenjata itu harus dihadapi dengan sepatutnya, tetapi jangan menggunakan gerakan represif atau kekerasan terhadap penduduk sipil di manapun di seluruh Indonesia, termasuk di Papua," ujar Rizal Ramli.
"Karena kalau itu terjadi, kita membantu kampanye gerakan bersenjata," imbuhnya.
Berikut video lengkapnya (dari menit awal):
• Alasan di Balik Pembatasan Akses Orang Asing ke Papua dan Papua Barat
Polisi Tetapkan Tersangka Kerusuhan
Polri telah menetapkan 62 tersangka terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (4/9/2019), Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyebut di Papua ada 38 tersangka.
Dari 38 tersangka, sebanyak 28 orang adalah tersangka kerusuhan di Jayapura, sedangkan 10 lainnya di Timika.
"Untuk saat ini dari hasil pemeriksaan yang kemarin informasi 30 (tersangka)."