Kerusuhan di Papua
Deklarasi Damai Digelar di Jayapura Dihadiri Gubernur Papua, Kapolri hingga Panglima TNI
Kamis (8/9/2019) malam, deklarasi damai sudah dilakukan oleh 34 komponen masyarakat se-Kota Jayapura.
Menurut dia, selama ini seluruh komponen masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda bisa hidup berdampingan secara harmonis.
Lukas menegaskan bahwa hal tersebut harus dirajut kembali dengan langkah awal, yakni saling memaafkan.
"Kita harapkan orang Papua harus damai di tanahnya sendiri. Kita tunjukan perdamaian yang selama ini kita pertahankan, menjaga kesatuan dari berbagai suku, budaya dan agama, kita harus tetap bersatu menjaga NKRI," tutur Lukas.
• Gelar Aksi Damai, Mahasiswa Papua di Bali Minta Pembawa Bendera Bintang Kejora di Jakarta Dibebaskan
Ganti rugi secepatnya
Dampak aksi perusakan, pembakaran dan penjarahan di Kota jayapura pada 29 Agustus 2019 dipastikan telah menimbulkan kerugian material yang cukup besar.
Wali Kota Jayapura benhur Tommy Mano menyebut, perhitungan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, nilai kerugian mencapai Rp 54 miliar.
Namun, ganti rugi dipastikan diberikan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial atau Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), dan juga pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Hal itu diamini oleh Gubernur Papua Lukas Enembe yang menyatakan bahwa Pemprov Papua sudah mengalokasikan anggaran untuk mengganti kerugian material akibat kejadian tersebut.
"Kita sudah anggarkan Rp 28 miliar, baik untuk yang korban atau membantu memperbaiki dan membangun rumah kembali," ujar Lukas.
• 417 Penambang Emas di Yahukimo selamatkan Diri Ke Boven Digoel, 5 di antaranya Dirawat di RS
Apresiasi untuk TNI dan Polri
Sejak kerusuhan pecah di Jayapura, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menyatakan akan segera berkantor di Papua.
Sejak 3 September 2019, kedua jenderal tersebut tiba di Jayapura dan segera melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Kehadiran mereka yang sebelumnya didahului dengan penebalan pasukan gabungan, banyak mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Ketua FKUB Papua Pendeta Lipius Biniluk menyampaikan, baru kali ini sosok panglima TNI dan Kapolri berada di suatu daerah dalam waktu yang lama.
• Fakta Baru Kerusuhan di Papua, Maruf Amin Prihatin hingga Polisi Lacak Keberadaan Veronica Koman
Ia menilai kehadiran Panglima TNI dan Kapolri beserta pasukannya tidak lain untuk mengembalikan situasi keamanan Papua seperti semula.