Kerusuhan di Papua
Kerusuhan di Wamena, Berikut Temuan dan Desakan Komnas HAM
Komnas HAM mengutuk aksi kekerasan yang mewarnai kerusuhan di Wamena, Papua, selama beberapa hari terakhir dan menimbulkan puluhan korban jiwa.
"Bahkan setelah sekolah sempat bernyanyi bersama sama dengan murid yang lain karena ada satu muridnya yang ulang tahun, baik-baik saja enggak da apa-apa," ujar Taufan.
Namun, suasana tiba-tiba memanas pada Minggu keesokan harinya ketika sekolah tersebut mulai diserang sejumlah orang.
Lalu, pada Senin (23/9/2019) gelombang unjuk rasa pun mulai membesar karena tersulut isu pernyataan guru tersebut.
Menurut Taufan, hal itu mengherankan karena dugaan pernyataan bernada rasialis sudah diselesaikan pada Sabtu.
"Sudah diselesaikan disitu kok tiba-tiba bisa meledak ke mana-mana datang massa begitu besar dari berbagai penjuru. Kemudian membakar gedung-gedung, setelah itu terjadi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa," ucap dia.
Menurut Taufan, ekskalasi unjuk rasa yang berujung pada kerusuhan inilah yang mesti diinvestigasi karena muncul dugaan bahwa massa perusuh bukan merupakan warga Wamena.
"Itu yang enggak jelas ini karena banyak juga orang situ yang bilang enggak kenal dengan massanya. Spekulasi ya pak bupatinya dan polresnya bilang itu tidak banyak yang kenal wajahnya, itu orang dari mana," kata Taufan.
• Sebut Kerusuhan Wamena Ulah KKB, Jokowi: Jangan Digeser-geser Jadi Sebuah Konflik Etnis
Ia mengatakan, dugaan penggunaan senjata tajam dan senjata api yang menyebabkan korban tewas dan luka perlu diinvestigasi lebih lanjut karena ia menduga kerusuhan ini telah dirancang sistematis.
"Enggak jelas jadinya siapa yang melakukan atas kepada siapa, karena semua letusan senjata itu ada di mana-mana itu keterangan dari warga itu mereka tidak bisa dipastikan siapa ini," ujar Taufan.
Komnas HAM mencatat, terdapat 8.200 orang yang mengungsi di Polres Wamena, Kodim Wamena, dan Bandra Wamena akibat kerusuhan itu. Jumlah tersebut belum termasuk ribuan warga lain yang pergi meninggalkan Wamena.
(Kompas.com/Ardito Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Temuan dan Desakan Komnas HAM untuk Kerusuhan di Wamena