ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Papua

Kesaksian Amin Lihat Pelaku Kerusuhan Wamena Tua-tua: Mana Ada Mahasiswa Begitu?

Sebagian para pengungsi di Sentani, Jayapura mengaku bahwa mereka justru bisa selamat karena ditolong oleh warga Wamena sendiri.

Editor: mohamad yoenus
HANDOUT
Pembersihan puing kerusuhan di Pasar Wouma, Wamena, oleh personel TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya bersama polisi dan masyarakat, Jumat (4/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNPAPUA.COM, SENTANI - Para pengungsi mengakui bahwa dalam kerusuhan di Wamena, tidak semua warga Wamena terlibat dalam kerusuhan tersebut.

Sebagian para pengungsi di Sentani, Jayapura mengaku bahwa mereka justru bisa selamat karena ditolong oleh warga Wamena sendiri.

Seperti yang dialami oleh Amin (40), ia berhasil selamat setelah diajak bersembunyi di dalam rumah warga Wamena.

Sebut Perppu KPK Bagai Buah Simalakama, Moeldoko: Keputusan Presiden Tak Bisa Puaskan Semua Pihak

Kesaksian Pengungsi Sebut Perusuh Bukan Warga Asli Wamena: Mereka Turun dari Lembah Bawa Senjata

 

"Saya selamat dari karena ketika rumah saya di depan di bakar saya lari keluar lewat pintu belakang rumah. Sembunyi saya di rumah warga sana (Wamena)," kata Amin kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (2/10/2019).

Tidak sampai di sana, Amin juga mengaku bahwa dia juga diberi informasi oleh warga Wamena terkait adanya kerumunan aparat agar lebih aman.

"Di sana ada anggota, dia dibilang begitu. Jadi tidak semuanya (ikut rusuh), ada juga yang menyelamatkan kita," katanya.

Tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, 51 Warga Minang Pengungsi Wamena Dipulangkan ke Kampung Halaman

Dia mengatakan bahwa kerusuhan itu berawal dari demo mahasiswa di depan kantor bupati.

Namun, ketika kerusuhan terjadi, ia ragu bahwa para pelaku kerusuhan itu adalah para mahasiswa.

"Itu katanya (yang rusuh) mahasiswa. Itu semua tua-tua, berjenggot-jenggot itu, mana ada mahasiswa tua-tua, gak ada," katanya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh pekerja di pabrik tahu, Sunam (33) yang mana dia juga diselamatkan warga lokal.

Sunam mengaku bahwa dia dan karyawan lain diusir oleh massa kemudian pabrik tahu tempat dia bekerja dihancurkan.

Menumpang Pesawat Hercules, 51 Pengungsi dari Wamena Tiba di Lanud Halim Perdanakusuma

Saat hendak melarikan diri, Sunam dan kawan-kawannya sempat kebingungan karena sudah terkepung dan tak bisa lari kemana-mana.

"Kita semua karyawan diusir, kita itu lebih dari 50-an. Pabrik tahu tidak dibakar, tapi dirusak. Kita sempet dikepung, hari Senin itu," kata Sunam.

Akhirnya, saat itu sekitar pukul 09.00 WIT seorang warga asli Wamena memberinya pertolongan.

Dia dan 13 kawannya yang lain diajak bersembunyi di rumah warga asli Wamena tersebut sampai akhirnya Sunam diamankan aparat untuk dikirim ke pengungsian di Sentani.

"Jam 09.00 sampai jam 12.00 kita dibantu orang Wamena untuk bersembunyi di rumahnya," kata Sunam.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengungsi: Saya Lihat Pelaku Kerusuhan Wamena Tua-tua dan Berjenggot, Mana Ada Mahasiswa Begitu?

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved