Wiranto Ditikam
Penjelasan Psikolog soal Adanya Sebagian Komentar Publik yang Tak Simpatik soal Penusukan Wiranto
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang orang tak dikenal pada Kamis siang (10/10/2019).
“Terencana tapi enggak lama-lama banget. Mungkin sekitar sebulan dua bulan,” ujar Chaidar, saat dihubungi Kompas.com, Kamis sore.
• Wiranto Ditusuk, Jusuf Kalla: Ini Pertama Kali Pejabat Negara Diserang dengan Tikaman
Mengapa Wiranto?
Ia menduga, pelaku menganggap Wiranto sebagai public enemy.
“Profil Wiranto dianggap public enemy, sering muncul," kata dia.
Menurut Chaidar, melihat pola serangan dan senjata yang digunakan, ia juga menduga ada kaitan dengan jaringan teroris seperti dugaan polisi.
“Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS. Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu,” ujar Chaidar.
“Ciri kedua, suami istri. Kami menyebutnya itu family terrorism," lanjut dia.
• Nilai Intelijen Kebobolan soal Penusukan Wiranto, Gerindra: Harusnya Bisa Dicegah
Seperti diberitakan, selain Wiranto dan Kapolsek Menes, ajudan Wiranto dan tokoh masyarakat Fuad Syauki, juga mengalami luka serius.
Meski demikian, keduanya menjalani rawat jalan.
Saat menjenguk Wiranto di RSPAD, Presiden Jokowi meminta masyarakat memerangi radikalisme dan terorisme.
"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air. Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ujar Jokowi.
(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri/Nur Rohmi Aida)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wiranto Diserang, Kenapa Sebagian Komentar Publik Justru Tak Simpatik? dan Mengapa Wiranto yang Jadi Sasaran?