MUI Sebut Reuni 212 Tak Perlu Diselenggarakan: Enggak Penting, Jangan Jadi Kegiatan Rutin
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar kegiatan Reuni 212 tidak diselenggarakan kembali pada tahun ini.
TRIBUNPAPUA.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar kegiatan Reuni 212 tidak diselenggarakan kembali pada tahun ini.
Seperti diketahui, Reuni 212 diselenggarakan untuk memperingati aksi unjuk rasa yang memprotes kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
• Tak Permasalahkan Ahok Jadi Komut Pertamina, PA 212: Kami Tak Ada Urusan ke Sana
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, Cholil Nafis mengatakan, Reuni 212 tidak perlu diselenggarakan karena Ahok telah menyelesaikan proses hukumnya.
"(Reuni 212) enggak perlu (dilaksanakan), enggak penting. Jangan sampai menjadi kegiatan rutin keagamaan setiap tahun. 212 kan hanya peristiwa hukum, politik, yang hukumnya sudah selesai, dijalani hukumannya, dan politiknya sudah selesai," kata Cholil saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (26/11/2019).
Cholil menyarankan kegiatan Reuni 212 diganti dengan acara maulid Nabi Muhammad SAW untuk memotivasi masyarakat lebih mencintai Rasul.
"Lebih baik dibikin Maulid Nabi saja untuk memotivasi agar cinta Rasul," ungkap Chairil.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, dirinya belum mengetahui perihal perijinan acara Reuni 212.
Kendati demikian, dia memperbolehkan penyelenggaraan acara tersebut.
"Nanti saya lihat di Intel ya (masalah surat izin Reuni 212). 212 kan kegiatan keagamaan, jadi kegiatan yang biasa saja, tentu kalau ada kegiatan keagamaan nanti mereka memberitahukan kepada Polri ya. Kita akan melakukan kegiatan pengamanan," ungkap Gatot.
• Ingatkan Prabowo Hati-hati jika Dilantik Jadi Menteri, Ketua PA 212: Jangan Sampai Dipermalukan
Kata Mahfud MD soal Reuni 212
Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan mengadakan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2019) mendatang.
Atas rencana itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyatakan pemerintah tidak mempersoalkan adanya kegiatan tersebut.
Selain tidak perlu ditakuti, kegiatan Reuni Akbar 212 di Monas juga merupakan bagian dari bentuk aspirasi dan ekspresi warga negara.
Karena itu, tidak perlu panik dengan adanya kegiatan tersebut.
"Tidak apa-apa. Saya kira aparat (keamanan) itu sudah punya standar operasional prosedur (SOP) sehingga kita tidak usah panik, mau reuni ya reuni saja. Besok saya juga mau ada reuni kampus," ujar Mahfud, usai berziarah ke makam Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid di Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2019).