Disebut Rekaman Habib Rizieq Ada yang 'Jelek', Tim Hukum FPI ke Ketua Partai Pernusa: Yang Mana?
Kuasa Hukum FPI Habib Ali Alatas meminta untuk Ketua Umum Partai Pernusa (Perjuangan Rakyat Nusantara), Norman Hadinegoro melihat video rekaman Habib.
TRIBUNPAPUA.COM - Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Habib Ali Alatas meminta untuk Ketua Umum Partai Pernusa (Perjuangan Rakyat Nusantara), Norman Hadinegoro melihat video rekaman Habib Rizieq.
Hal itu terjadi saat Habib Ali Alatas dan Norman Hadinegoro hadir di acara iNews Prime pada Selasa (27/11/2019).
Mulanya, Norman Hadinegoro meminta agar Front Pembela Islam (FPI) untuk meminta maaf.
• Soal Perpanjangan Izin FPI, Wakil Ketua DPR: Itu Kewenangan Mendagri, Tak Bisa Diintervensi
Norman Hadinegoro meminta FPI untuk menyampaikan permintaan maaf terkait rekam jejak kelompok yang dipimpin Rizieq Shihab itu selama ini.
Menurut Norman, apa yang sudah dilakukan FPI selama ini sudah jelas.
Ia menyinggung visi misi FPI hingga rekam jejak FPI selama ini.
"Ini kita jujur saja ya ada yang melindungi, sudah tahu visi-misinya Pasal 6 mendukung khilafah, tindakannya jelas," ujar Norman seperti dikutip TribunWow.com dari INews TalkShow, Sabtu (30/11/2019).
Mendengar itu, Kuasa Hukum FPI yang turut hadir, Habib Ali Alatas menyela agar Norman membaca AD/ART sebelum berkata demikian.
"Baca dulu AD/ART," sela Habib Ali.
"Ini kan ada visi misinya, enggak ada kata Pancasilanya di sana," ujar Norman tak mau kalah.
"Baca AD/ART, di AD/ART kita jelaskan bagaimana itu," bantah Habib Ali lagi.
• Mahfud MD Beri Kabar soal Surat Izin Perpanjangan FPI: Ada Permasalahan, Tak Bisa Dikeluarkan
Lantas, Norman mengatakan bahwa bagaimanapun AD/ART FPI, kelompok yang dipimpin oleh Habib Rizieq itu harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
"Apapun itu, saya meminta pada pemerintah meminta maaf, Pancasila buktikan di depan rakyat Indonesia," kata Norman.
"'Gua insaf, FPI akan bersama-sama dengan pemerintah'," imbuhnya.
"Bukan masalah insaf," bantah Habib Ali.
Namun, sekali lagi Norman meminta FPI meminta maaf kepada rakyat Indonesia terhadap apa yang telah dilakukan selama ini.
"Bersama-sama dengan rakyat Indonesia minta maaf masa lalu," ujar dia.