Tunjuk Wiranto Jadi Wantimpres, Jokowi Dianalisis Pengamat: Asa Kecenderungan Sama Sejak Awal
Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki kecenderungan melakukan politik akomodatif.
Wiranto pun masuk ke Partai Golkar dan sempat menyalonkan diri sebagai presiden bersama Salahuddin Wahid, sayangnya dia harus mengakui kemenangan SBY-Jusuf Kalla.
Tahun 2006 ia mendeklarasikan Partai Hanura dan menjadi ketua umumnya.
Sejumlah tokoh penting di republik ini pun menghadiri deklarasi ini termasuk Presiden Gus Dur.
Mantan Menko Polhukam ini kemudian kembali bertarung melawan SBY dalam pemilihan presiden 2009, kali ini dia menjadi calon wakil presiden dari Jusuf Kalla.
Namun, ia harus kembali menelan kekalahan, karena SBY kembali memenangkan Pemilu.
Lima tahun berselang, ia mencoba kembali menjajal Pemilu dengan mengajukan diri sebagai calon presiden bersama Hari Tanoesoedibjo.
Sayang, rencana itu urung dilaksanakan karena minimnya suara Partai Hanura di pemilihan legislatif 2014.
Kendati demikian, dirinya kemudian ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menko Polhukam pada periode pertamanya.
Kini ia ditetapkan sebagai Ketua Wantimpres.
(Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha Candraditya)(TribunWow.com/Mariah Gipty/Fransiska Mawaski)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tunjuk Wiranto Ketua Wantimpres, Jokowi Disebut Punya Kecenderungan Politik Akomodatif dan Jokowi Tunjuk 9 Wantimpres Termasuk Wiranto hingga 'Raja Minyak', Berikut Tugas dan Fungsinya