Haris Azhar Ungkap Kejanggalan Kasus Novel Baswedan, Hilangnya Cangkir, Motif hingga Pengakuan Saksi
Aktivis hak asasi manusia (HAM) Haris Azhar merasa ada kejanggalan di balik penangkapan penyerang Novel Baswedan.
"Tapi enggak harus nunggu di pengadilan, biasanya kalau mau nguji praktik pidana itu kita ujinya di reka ulang," kata Haris Azhar.
"Orang kalau bohong di reka ulang nanti ketahuan."
• Dalang Penyerangan Novel Baswedan Ternyata Anggota Polisi, Kapolri: Saya Prihatin
Pernyataan Haris Azhar itu pun langsung ditanggapi oleh Hermawan Sulistyo.
Menurutnya, seseorang tak akan bisa membohongi semua orang.
"Jadi tadi saya sebut orang yang melakukan rekayasa itu tahu dia nanti kalau membohongi satu orang masih bisa selamanya," ucap Hermawan.
"Membohongi semua orang pada satu situasi tertentu bisa."
Lantas, ia menyebut Haris Azhar tak mengetahui laporan tim GNPF Novel Baswedan.
Namun, pernyataan tersebut justru menimbulkan perdebatan di antara keduanya.
"Haris kan tidak baca laporan kami," ujar Hermawan.
"Lah Anda juga enggak baca laporan saya?," jawab Haris Azhar.
"Kita tahu lah laporan Anda," ucap Hermawan.
"Enggak tahu Anda, enggak tahu," kata Haris Azhar.
Menurut Hermawan, Haris Azhar hanya berasumsi hingga meragukan tim kepolisian yang menangkap dua tersangka penyerangan Novel Baswedan.
"Bukan, Anda berangkat dengan asumsi-asumsi," ucap Hermawan.
"Sekarang asumsi-asumsi itu dipatahkan dengan orangnya ketangkap dan Anda bingung membela asumsi-asumsi itu."
• Ahli Hukum Heran dengan Pengungkapan Penyerang Novel Baswedan oleh Polisi: Seperti Ada Unsur Politik