Virus Corona
Masyarakat Indonesia Susah Diminta untuk Tetap di Rumah saat Pandemi Corona, Ini Penjelasan Sosiolog
Pemerintah menyerukan protokol kesehatan, yakni tetap di rumah, menjaga jarak fisik dan sosial untuk mencegah penyebaran Virus Corona
TRIBUNPAPUA.COM - Jumlah kasus positif Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Data terbaru yang dirilis dari www.covid19.go.id, ada penambahan kasus Covid-19 sebanyak 282 kasus.
Sehingga total kasus sampai hari ini, Rabu (15/4/2020) menjadi 4.839 kasus.
Dari kasus tersebut, yang dirawat sebanyak 3.954, dengan angka kematian sebesar 459 dan yang telah sembuh sebesar 426.
Tak henti-hentinya Pemerintah menyerukan protokol kesehatan, yakni tetap di rumah, menjaga jarak fisik dan sosial untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Namun, masih saja ada masyarakat yang tidak mengindahkan seruan tersebut.
Bahkan, mereka pun sampai mudik ke kampung halaman, meski pemerintah telah menyuarakan agar tidak mudik demi menghentikan rantai penularan virus.
Melansir Kompas.com, ada penjelasan mengapa masyarakat Indonesia sulit untuk dimita mematuhi protokol kesehatan.
• Soal Kemungkinan Pasien Corona yang Sembuh Terinfeksi Kembali, WHO: Kami Tak Memiliki Jawaban
Kata Sosiolog

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Drajat Tri Kartono mengungkapkan, fenomena tersebut terjadi karena kurang eratnya social control yang dilakukan oleh negara.
"Jadi, kalau menurut saya mengapa ada social control dan government control, penyebab pertama karena inisiatif dan kontrol yang paling kuat ini dilakukan oleh negara belum bergandengan erat dengan social control," ujar Drajat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).
Menurutnya, jika government control ini bergerak sendiri, harus diikuti oleh aparatur yang kuat untuk pengendaliannya.
Sebab, jika government control itu hanya berupa nasihat dan nasihat tersebut tidak berurusan dengan kesehatan dan pendidikan, maka penguatannya dinilai kurang.
Tetapi, apabila government control aparatur dan implikasi-implikasi pada perizinan dan administrasi di beberapa tempat diterapkan secara ketat, dan bagi pelanggar akan dikenai sanksi, maka hal itulah yang dinilai efektif bagi social control.
Ia menambahkan, jika telah diterapkan government control dan dilakukan darurat sipil atau darurat militer, maka dipastikan tidak akan ada yang melawan.
• Sebut Pemerintah Fokus Tangani Pandemi Corona, Luhut: Boro-boro Mikir Ibu Kota Baru