Virus Corona
Pasien Corona Curhat Ditelantarkan di Tempat Karantina ke Bupati Jombang: Tak Ada Dokter yang Jenguk
Video yang memperlihatkan seorang pasien positif Covid-19 berbincang dengan Bupati Jombang Mundjidah Wahab melalui video call viral
"Tidak ada dokter spesialis atau dokter ahli apa pun yang datang menjenguk kami. Dikumpulkan tapi tanpa perawatan," ujar Kadir.
• Pesta Ulang Tahun Berubah Mencekam, 18 Anggota Keluarga Terinfeksi Virus Corona: Sangat Menyedihkan
Tulang Punggung Keluarga
Kadir juga menyampaikan keluhan utama para pasien yang menjalani karantina.
Mereka, kata dia, khawatir dengan nasib keluarga yang ada di rumah.
Menurut dia, sebagian besar pasien yang dikarantina merupakan tulang punggung keluarga. Sehingga, kondisi ekonomi rumah tangga para pasien Covid-19 itu terancam.
Kadir berharap, Pemkab Jombang memperhatikan nasib keluarga mereka yang ada di rumah.
"Pemenuhan kebutuhan sehari-hari kepada keluarga yang ditinggalkan. Tolong, tolong sanget kaleh panjenengan (kami minta tolong perhatian dari anda)," kata Kadir.
Kadir menyebut, para pasien Covid-19 di tempat karantina itu sangat khawatir dengan nasib keluarga mereka jika tak ada perhatian dari pemerintah.
"Ini nanti yang dikarantina sepuluh orang, kalau masing-masing anggota keluarganya empat puluh orang, ini yang mati empat puluh mati, dan yang sepuluh orang hidup, karena tidak makan," ungkap Kadir.
Selain mengkhawatirkan nasib keluarga di rumah, Kadir juga bercerita tentang nasib sejumlah pasien Covid-19 yang terpaksa kehilangan pekerjaan karena menjalani karantina.
"Terus yang kedua, gara-gara OTG (orang tanpa gejala) ini, karena menunggu hasil swab yang lama, banyak yang dipecat dari pekerjaannya, Bu. Tidak bisa kerja lagi. Orang tanpa gejala itu enggak ada jaminan apa-apa, kan kasihan. Jadi tambah pusing," ujar Kadir.
• 44 Pasien Corona Tolak Isolasi di Rumah Sakit, Ketua Satgas Pamekasan: Kalau Meninggal Dianggap Aib
Selain itu, Kadir meminta Bupati Jombang memperhatikan nasib salah satu balita usia dua tahun yang berasal dari Kecamatan Kesamben.
Balita itu, ungkap Kadir, terpaksa ditinggalkan ibunya yang dikarantina.
"Terus ada lagi, anak dipisahkan sama ibunya, umurnya dua tahun. Anaknya yang di rumah tidak ada yang merawat, neneknya sudah tua. Itu sampai sekarang tidak ada suplai makanan dari desa atau dari mana pun, ini kan kasihan," kata Kadir.
Kadir juga mengusulkan agar Pemkab Jombang menggelar pemeriksaan massal kepada seluruh masyarakat.