ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nakes Mulai Tumbang karena Covid-19, Warga Dukuh Pripih Tangani Jenazah Sendiri

Warga desa di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta turun tangan menangani jenazah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di rumah.

(DOKUMENTASI RELAWAN HARGOMULYO)
Proses pemulasaraan positif Covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Warga desa di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta turun tangan menangani jenazah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di rumah.

Hal ini karena relawan hingga petugas kamar jenazah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta bertumbangan menyusul melonjaknya jumlah kasus corona.

Warga yang bergotong royong ini berada di Pedukuhan Pripih, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap.

“(Sebelumnya) kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan dinas terkait ( penanganan positif Covid-19 meninggal),” kata Dukuh (kepala dusun) Pripih, Wagimun via pesan singkat, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Dihantui Rasa Takut akibat Kekerasan KKB, Warga Mappenduma Sembunyi di Dalam Hutan Sejak 2018

Baca juga: Curhat Pedagang di Papua saat PPKM, Robby: Saya Punya Waktu Jualan 120 Menit Saja

Makamkan pasien lansia

Wagimun menceritakan, mulanya seorang perempuan lansia (60) meninggal dunia di rumah di lingkungan Pedukuhan Pripih, Sabtu (3/7/2021) sekitar pukul 18.15 WIB.

Ia positif Covid-19 dan baru pulang dari salah satu rumah sakit swasta di Kulon Progo, Sabtu pagi.

Salah seorang relawan dalam Tim Relawan Penanganan Covid-19 Hargomulyo, Taufik Aji mengungkapkan, tak ada warga berani mendekat karena riwayat Covid-19 lansia ini. 

Taufik menjelaskan, Tim Desa dan Puskesmas Kokap I berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo untuk penanganan jenazah sebelum dimakamkan relawan desa.

Taufik mengungkapkan, situasi rumit yang dihadapi para nakes dan rumah sakit rujukan Covid-19 membuat jenazah belum mendapat kepastian penanganan sampai tengah malam.

“Karena kemungkinan, kemarin tim pulasaraan (rumah sakit) banyak positif,” kata Taufik.

Baca juga: Viral Video Oknum Lurah di Depok Nekat Gelar Pesta saat PPKM, Rumahnya Langsung Disegel Satpol PP

Proses pemulasaraan positif Covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Proses pemulasaraan positif Covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. ((DOKUMENTASI RELAWAN HARGOMULYO))

Dilakukan secara mandiri

Relawan desa mengusulkan melakukan pemulasaraan mandiri dengan protokol kesehatan.

Keberanian ini, kata Taufik, muncul karena mereka memiliki pengetahuan pemulasaraan protokol Covid-19 lewat hasil pelatihan sebelumnya.

Selain itu, pihak puskesmas turut mengawasi. Lagipula, kata dia, tidak mungkin membiarkan jenazah tanpa penanganan hingga pagi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved