Penantian Lama, Pesawat ATR Kini Bisa Mendarat di Bandara Ewer Asmat
Setelah sekian lama kerinduan masyarakat Asmat akhirnya tercapai setelah pesawat jenis ATR melakukan pendarata perdana
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Bandara Ewer yang berada di Kampung Ewer, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, kini sudah bisa didarati pesawat jenis ATR.
Pendaratan pesawat jenis ATR ini diawali dengan penerbangan perdana Wings Air milik Maskapai Lion Air Group dari Bandara Mozes Kilangan Timika ke Bandara Ewer, pada Selasa (10/8/2021).
Bupati Asmat Elisa Kambu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah X Merauke Dadang Indra Negara, Manager Operation Wings Air Capt. Decky Arianto, dan sejumlah pihak terkait ikut dalam penerbangan tersebut.
Baca juga: Pemda Puncak Salurkan Dana Kampung Rp 87 Miliar Bagi 206 Kampung
Tiba Bandara Ewer, rombongan disambut tarian adat Asmat, dan Ketua DPRD Yoel Manggaprou, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ewer Oto Irianto, para Asisten Sekda, perwakilan TNI - Polri, pimpinan OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan undangan terkait.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemkab Asmat dengan PT. Wings Abadi tentang pengoperasian Pesawat ATR Wings Air.
Baca juga: Genap Sebulan, Kasus Pembunuhan Janda Cantik di Jayapura Masih Misteri
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan, Bandara Ewer awalnya dibangun oleh Keuskupan Merauke.
Landasan bandara awalnya hanya dari tanah, kemudian ditingkatkan menggunakan tikar baja.
Seiring berjalannya waktu, dimasa kepempinan Bupati Asmat Yuvensius Alfonsius Biakai Bandara Ewer mulai ditingkatkan lagi.
Baca juga: HUT Kemerdekaan di Basis Kelompok Kriminal Bersenjata
Menurut Elisa, dimasa kepemimpinannya bersama Thomas E. Safanpo, Bandara Ewer menjadi salah satu program utamanya dalam infrastuktur, selain pembangunan rumah sakit.
Pembangunan landasan bandara menggunakan hotmix kemudian terus dipacu tiap tahunnya hingga akhirnya mencapai 1.650 meter, dan kini telah bisa didarati pesawat jenis ATR.
Baca juga: Kisah Hidup dan Mati, AKBP Untung Sangaji Melawan Covid-19 Varian Delta Selama 18 Hari
Pembangunan landasan menggunakan dana APBD dan bantuan Gubernur Papua melalui Dana Otsus. Sedangkan terminal, taxiway, apron dan sarana pra sarana lain dari APBN.
"Karena doa kita semua, perjuangan kita yang cukup panjang akhirnya hari ini dijawab oleh Tuhan melalui pendaratan pesawat Wings Air pertama di Asmat. Kita bersyukur hanya kepada Tuhan," kata Elisa dalam rilis yang diterima, Tribun-Papua.com
Elisa menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRD dan masyarakat yang telah mendukung dan turut hadir dalam menyambut kedatangan pesawat Wings Air.
Baca juga: Sopir Angkot Curhat, Sehari Hanya Dapat Rp 20 Ribu Selama PPKM
"Mudah-mudahan ini menjadi petanda peradaban dan kemajuan di tanah ini. Seperti kita ketahui bahwa perjuangan kita kurang lebih 15 tahun memulai memfasilitasi anggaran untuk bandara, dan dukungan penuh dari bapak Menteri perhubungan," ujar Elisa.
Elisa menambahkan, Asmat sudah lama dikenal karena budaya dan ciri khasnya, sehingga banyak masyarakat dari luar Asmat ingin datang, namun masih terkendala transportasi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/pesawaat-masuk-di-asmat.jpg)