Sosok Paskibraka Asal Jambi Desta Veny Rahayu yang Meninggal saat Latihan, Dikenal Pantang Menyerah
Desta merupakan satu dari beberapa anggota Paskibraka yang semestinya bertugas dalam upacara HUT ke-76 RI di lapangan Kantor Gubernur Jambi.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kabar duka datang dari pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) untuk Provinsi Jambi.
Mereka kehilangan satu anggotanya, Desta Veny Rahayu, yang meninggal saat pemusatan latihan.
Desta merupakan satu dari beberapa anggota Paskibraka yang semestinya bertugas dalam upacara HUT ke-76 RI di lapangan Kantor Gubernur Jambi pada 17 Agustus mendatang.

Baca juga: Rebusan Air Cengkeh Baik Dikonsumsi secara Rutin, Ini Segudang Manfaatnya untuk Kesehatan
Baca juga: Petugas Lapas Tangkap Napi, Warga Palang Jalan Akibat Informasi Hoaks
Diketahui, remaja asal Jambi tersebut sempat merasakan pusing dan mual saat latihan.
Desta Veny Rahayu dinyatakan meninggal dunia di RSUD Raden Mattaher Jambi, Minggu (8/8/2021) pukul 03.00 WIB.
"Dia (Desta) adalah anak yang berani dan pantang menyerah, karena ingin menjadi kebanggan orangtua dan daerah Kerinci," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kerinci, PZ Efendi melalui sambungan telepon, Rabu (11/8/2021).
Desta telah mengikuti prosesi tantingan sebagai simbol dimulainya pendidikan dan pelatihan (diklat) Paskibraka 2021 pada Kamis (5/8/2021).
Tantingan adalah prosesi sakral guna melihat seberapa besar tekad calon Paskibraka untuk mengemban tugas yang berat, yakni mengibarkan bendera pada hari kemerdekaan Indonesia.
Desta juga telah mengikuti Pembukaan Pelatihan dan Pembinaan Paskibra yang dipimpin Wakil Gubernur Jambi Abdulah Sani di lapangan Kantor Gubernur Jambi, Jumat (6/8/2021),
Anak Petani yang Pantang Menyerah
Efendi mernceritakan, Desta berasal dari keluarga petani di Desa Bedeng Dua, Kecamatan Kayuaro Barat, Kabupaten Kerinci.
Pada saat seleksi Paskibraka pada 2020, semangat juang Desta sangat kuat dan pantang menyerah.
Dalam seleksi, dia mendapatkan nilai tinggi, sehingga dipercaya mewakili Kerinci di tingkat provinsi.
"Dia sosok yang pendiam, tapi penuh tanggung jawab dan cerdas. Dalam latihan dia begitu bersemangat dan berambisi," kata Efendi.
Anak bungsu dari tiga saudara ini menyingkirkan 200 peserta dan terpilih mewakili Kerinci ke tingkat provinsi bersama tujuh rekan lainnya.
Baca juga: Kunjungi RS, Stafsus Billy Mambrasar Apresiasi Waropen Berhasil Tekan Angka Covid-19