Pergantian dua OPD di Papua
Gubernur Papua Dinilai Tak Rasional Ganti Dirut RSUD Jayapura dan Dua Kepala OPD
Pergantian secara mendadak Direktur RSUD Jayapura drg Aloysius Giyai dan dua Kepala OPD oleh Gubernur Papua, dinilai tidak memiliki dasar yang jelas.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pergantian secara mendadak Direktur RSUD Jayapura drg Aloysius Giyai dan dua Kepala OPD oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, dinilai tidak memiliki dasar yang jelas.
Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih (Uncen), Yulianus Dwaa, kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (21/8/2021).
"Kita pertanyakan indikator apa yang menjadi alasan pergantian drg Aloysius Giyai, padahal kita tahu dia sedang berjuang merubah wajah RSUD Jayapura yang kumuh selama ini," ungkapnya di Kota Jayapura.
Menurutnya, drg Aloysius di mata tenaga kesehatan wilayah Papua merupakan tokoh yang memiliki sepak terjang yang tidak tersaingi.
Baca juga: Lukas Enembe Dinilai Keliru Ganti Dirut RSUD Jayapura dan Kadis Pendidikan Papua
Baca juga: Vaksinasi di Sorong Nyaris Dibubarkan Satpol PP, Gubernur Papua Barat Kesal: Bicarakan Baik-baik
Bahkan, penggantinya di beberapa jabatan strategis sebelumnya, dinilai belum mampu mengikuti jejak putra terbaik Mee tersebut, dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat Papua.
"Beliau orang asli Papua, track record jelas, punya prestasi dalam memajukan kesehatan di Papua, berbagai terobosannya banyak dapatkan pengakuan dari negara melalui Kementerian Kesehatan," ujarnya.
"Bahkan mantan Menteri Kesehatan dr Terawan hadir dalam Raker Kesehatan tingkat Provinsi Papua saat dia masih jabat Kadinkes Papua."
Selain mempertanyakan pergantian tersebut, Yulianus Dwaa juga meragukan terobosan pejabat baru, sebagaimana yang ditorehkan drg Aloysius Giyai.
Baca juga: Kapolda Diminta Segera Usut Pelaku Teror Jurnalis Papua Victor Mambor dan Lucky Ireeuw
"Pergantian pejabat itu hal yang biasa, tapi kita prihatin dengan model pergantian tanpa ada indikator yang jelas," akunya.
Di samping itu, Yulianus sangat menyayangkan pernyataan Juru Bicara Gubernur Papua, Rifai Darus, terkait dengan pergantian Direktur RSUD Jayapura.

"Pernyataan saudara Jubir adalah pembohongan publik dan tidak bisa diterima oleh kami, seorang ASN berprestasi seperti Aloysius Giyai dinilai berkinerja rendah, ini kan lucu namanya," pungkasnya, kesal.
Pernyataan Rifai terkait penilaian GUbernur yang menyebut, pejabat yang diganti lebih mementingkan proyek infrastruktur, adalah tidak tepat. Demikian juga bila alasan rotasi.
"Pembangunan infrastruktur rumah sakit juga bagian dari pemenuhan kebutuhan pelayanan rumah sakit. Jadi, jangan sampaikan pernyataan yang ambigu," ujarnya.
RSUD Jayapura, kata Yulianus Dwaa, saat ini tengah berbenah.
Tak hanya infrastruktur, namun juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), hingga cakupan pelayanan lainnya tengah dibenahi, sehingga menjadi rumah sakit yang benar-benar hadir memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Papua.
Yulianus berpesan kepada Gubernur serta anak buahnya, agar lebih memperhatikan pejabat yang pantas untuk menduduki jabatan OPD di Papua.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe nampak sangat emosional saat melantik beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala bidang di Gedung Negara, Kota Jayapura, pada Jumat (20/8/2021).
Mereka yakni Protasius Lobya sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) menggantikan Christian Sohilait, Debora Solossa sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, dr Anton Motte sebagai Direktur RSUD Jayapura menggantikan drg Aloysius Giai.
Beberapa kali, Lukas terdengar meninggikan suara dan sempat mengusap air mata saat memberikan sambutan.
Menurut Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus, sikap gubernur tersebut merupakan wujud kekecewaan terhadap kinerja jajarannya. (*)