ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pergantian Pejabat

Pergantian Direktur RSUD Jayapura Pupuskan Kerinduan Masyarakat Akan Layanan Kesehatan Modern

Dinamika pergantian Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH masih menjadi sorotan berbagai kalangan

Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
LAWAN COVID19 - Nampak RSUD Jayapura di Jalan Kesehatan No 1 Kelurahan Bayangkara, Distrik Jayapura Utara, yang menjadi rumah sakit utama rujukan pasien Covid-19 di Provinsi Papua. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA-Dinamika pergantian Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP.MH masih menjadi sorotan berbagai kalangan.

Sejumlah pihak menilai keputusan itu justru menghambat kemajuan pembangunan Papua di sektor kesehatan.

Baca juga: Suporter Langgar Aturan Liga 1, Klub Terancam Diskualifikasi

Sebab di masa setengah tahun kepemimpinannya, Aloysius telah sukses melakukan banyak gebrakan untuk mewujudkan visi "Terwujudnya RS Rujukan Nasional di Kawasan Indonesia Timur Dengan Pelayanan Kesehatan Terlengkap, Terbaik, Terpercaya, Bermutu dan Dibanggakan."

"Secara kasat mata, RSUD Jayapura ini berubah drastis sekarang, sudah tertata dengan baik. Penyegaran boleh saja, sedangkan dia dicopot itu salah, mereka tidak lihat karyanya yang nyata," kata Ketua Umum Pendidikan dan Riset Kesehatan (YPRKES) Jayapura, Wempi Aronggear.

Baca juga: Haris Azhar Sebut Luhut Terlibat Bisnis Tambang di Papua, Ini Kata Jubir Menko Marves

"Dia hebat, dia rubah rumah sakit yang kumuh jadi bagus dan sedang menata sistem pelayanan," ujarnya.

Wempi mengatakan, gedung parkir dibangun, para pedagang yang kumuh dia tata dan pindahkan, Gedung MCC yang mangkrak belasan tahun difungsikan, bangun IGD baru, lalu ada gedung Jantung Terpadu 4 Lantai yang sudah rampung dan siap difungsikan.

"Otak di balik semua ini ya dia, Aloysius,"ujarnya.

Menurut Wempi, pernyataan Juru Bicara (Jubir) Gubernur Papua, M. Rifai Darus di media bahwa capaian kinerja Aloysius rendah adalah sangat prematur dan keliru, sekaligus menunjukkan si jubir tidak profesional dan tidak mengerti tentang persoalan rumah sakit.

Baca juga: 32 Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Jayapura Jalani Isolasi Terapung di KM Tidar

"Dia lihat dari sisi mana? Saya lihat dia hanya orang awam saja, tetapi dia tidak mengerti bahwa untuk menjadi rumah sakit tipe B dan pendidikan saja, kapasitas tempat tidur itu harus 500,"katanya.

"Sekarangkan RSUD Jayapura masih 300 bed, jadi tidak memenuhi syarat. Artinya, infrastruktur dan mutu pelayanan itu saling berkaitan,"ujarnya.

Karena itu, kata dia, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Aloysius Giyai dalam rangka pemenuhan fasilitas ini sudah bagus.

Baca juga: Dua Oknum Tenaga Medis Terlibat Pembuatan PCR Palsu, RS Provita Jayapura Tingkatkan Pengawasan

"Harusnya didukung agar kerinduan masyarakat bisa memiliki rumah sakit bertaraf internasional, modern bisa terpenuhi," katanya.

Pengamat politik asal Papua, Frans Maniagasi juga mengaku kaget mendapat informasi mengenai pergantian Aloysius.

Menurut Frans, Gubernur Papua memang memiliki otoritas untuk menggantikan kepala OPD atau stafnya.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved