Kepala Distrik di Yahukimo Ditetapkan sebagai Tersangka, Jadi Otak dan Penyandang Dana KKB

TRIBUN-PAPUA.COM - Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakum) Nemangkawi telah mengamankan sebanyak empat orang yang terlibat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua.

Diketahui, empat orang yang ditangkap tersebut termasuk seorang kepala distrik di Yahukimo berinisial EB. 

Bahkan, disebutkan bahwa EB merupakan otak dan penyandang dana aksi KKB.

Baca juga: 7 Preman Menculik dan Menganiaya Sopir Taksi Online, Ternyata Disuruh Wanita dengan Mahar Rp 70 Juta

Baca juga: Alasan Jacksen F Tiago Langsung Datangi Satu per Satu Pemain Persipura Jayapura seusai Kekalahan

Baca juga: Sebanyak 100 Senjata Api Diamankan TNI di Wilayah Perbatasan Indonesia-Timor Leste Sektor Barat

Penangkapan bermula dari informasi keberadaan mobil yang ditumpangi tersangka EH.

Mobil itu terlihat mencurigakan dan mondar-mandir di jembatan Kali Brazza.

"Jadi ada satu mobil berwarna hitam yang suka mondar-mandir dari Dekai ke lokasi kejadian (jembatan Kali Brazza), ketika dilacak kendaraan tersebut justru melintas di depan Mapolres (Yahukimo) dan langsung digiring masuk ke dalam," ujar Kepala Satgas Gakum Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Senin (30/8/2021).

Sopir mobil, EH, kemudian diperiksa oleh penyidik Polres Yahukimo.

Dari hasil pemeriksaan, ternyata ada belasan orang yang terkait dengan KKB tengah berada di rumah Kepala Distrik EB di Dekai.

Beberapa Orang Melarikan Diri

Faisal pun memerintahkan tim gabungan melakukan penangkapan pada Jumat

Pada saat penangkapan, sekitar lima orang melarikan diri.

"Jadi ada dua bangunan di kediaman EB, rumah di bagian depan dan honai di belakangnya. Delapan orang yang berada di rumah berhasil kita amankan semua, lima orang yang di honai kabur," kata dia.

Pihaknya kini terus melakukan pencarian.

Baca juga: 13 Polisi di Maluku Dipecat Tidak Hormat, Tersandung Kasus Narkoba, Asusila hingga Zina

Terkait Pembunuhan Pekerja PT Indo Papua

Dalam penangkapan tersebut, empat orang ditahan, termasuk sang Kepala Distrik, EB.