ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penyerangan Posramil Kisor

Ini Alasan Warga 4 Kampung di Maybrat Mengungsi ke Hutan Usai Penyerangan Posramil Kisor

Masyarakat dari 4 kampung mengungsi ke hutan karena takut melihat aparat bersenjata lengkap masuk kampung mencari terduga penyerangan Posramil

Editor: M Choiruman
(Tribun-Papua.com/Safwan Ashari Raharusun)
Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Cristian Warinussy 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG – Warga yang tinggal di 4 kampung yang berada di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, dikabarkan rela meninggalkan tempat tinggalnya dan memilih mengungsi ke hutan.

Hal itu dilakukan warga di kampung tersebut lantaran takut adanya kehadiran aparat di daerah tersebut bersenjata lengkap yang sedang memburu terduga pelaku pembunuhan anggota TNI.

Baca juga: Bupati Maybrat : Pembantaian di Posramil Paling Sadis Sepanjang Sejarah 

Setelah Penyerangan Posramil Kisor, Warga 4 Kampung di Maybrat Mengungsi ke Hutan

Diketahui, setelah penyerangan Posramil Kisor yang menewaskan empat anggota TNI pada Kamis (2/9/2021) lalu, langsung mendapat respons dari jajaran petinggi TNI dan Polri khususnya Kodam XVIII/Kasuari dan Polda Papua Barat.

Aparat TNI dan Polri di provinsi tersebut langsung mengirimkan personel ke wilayah tersebut, selain untuk memulihkan keamanan, sekaligus melakukan pengejaran kepada terduga pelaku penyerangan.

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Cristian Warinussy mengatakan, informasi yang berhasil dihimpun pihaknya dari LP3BH di Aifat Selatan, warga mengungsi ke hutan karena ketakutan.

"Masyarakat dari 4 kampung mengungsi ke hutan," ungkap Warinussy, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, akhir pekan tadi.

Baca juga: Emosi Dicampur Sedih saat Jenderal TNI Bintang 2 Lihat TKP Pembunuhan Sadis 4 Anak Buahnya

Informasinya, masyarakat yang ke hutan karena takut kehadiran aparat yang membawa senjata lengkap. "Gubernur Papua Barat juga mengimbau agar masyarakat Maybrat kembali ke kampung dan rumahnya masing-masing," tuturnya.

Dia berharap agar langkah gubernur tersebut segera ditindaklanjuti Bupati Maybrat, Distrik, dan Kepala Kampung.

Sehingga, yang ada di hutan hanyalah TNI-Polri dan mereka bisa dengan mudah mengambil langkah dalam mencari pelakunya.

"Kalau pelaku yang lari ke hutan silahkan dicari. Tetapi rakyat biasa harus ada jaminan untuk kembali dan tidak diganggu," kata Warinussy.   

Baca juga: Tak Punya Kasih, Kapendam Kasuari Minta Masyarakat Usir Teroris dari Papua Barat

Sebelumnya, Bupati Maybrat, mengatakan peristiwa penyerangan yang menewaskan 4 prajurit TNI AD di Posramil Kisor, Maybrat, Papua Barat, merupakan pembantaian yang paling sadis sepanjang sejarah masyarakat Ayamaru, Aitinyo dan Aifat.

"Situasi seperti ini barusan terjadi dalam ratusan tahun kehidupan kami orang Ayamaru, Aitinyo dan Aifat raya," kata Bupati Maybrat Bernard Sigrim kepada sejumlah awak media di lokasi kejadian, Sabtu (4/9/2021).

Bupati Sigrim mengaku, sepanjang sejarah ada perang lokal di daerah tersebut. "Siapapun orang yang beragama, bahkan binatang sekalipun tidak pernah melakukan tindakan sesadis ini," katanya.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa menyebutkan penyerangan di Posramil Kisor di Papua Barat dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK). "Iya benar, kami akan memberikan keterangan pers pukul 01.30 WIT," ujar Pangdam.

Gubernur Mandacan Minta Kasus Pembantaian 4 Prajurit TNI Maybrat Ditangani Polisi

Dia mengatakan, penyerangan terjadi pada Kamis (2/9/2021) dini hari. Jumlah penyerang diperkirakan sebanyak 50 orang.

Lima anggota TNI selamat dalam penyerangan Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat.

Penyerangan diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (2/9/2021) sekira pukul 03.00 WIT. Insiden tersebut, kata Pangdam mengakibatkan 4 orang prajurit gugur, dua orang luka bacok, dan 5 orang dalam kondisi selamat. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved