Demo Ratusan Nelayan Tuntut Pencemaran Laut di Konawe Pecah, Polisi Lepaskan 5 Tembakan
Ratusan nelayan dari dua desa berkumpul di jalan hauling PT Gerbang Multi Sejahtera atau GMS, Sabtu (18/9/2021), melakukan unjuk rasa.
Suara teriakan ibu-ibu juga terdengar, diduga ketakutan saat polisi menembakkan senjata dan mengejar massa.
Tak hanya itu, tampak polisi berpakaian sipil juga membawa senjata laras pendek.
Nelayan dan Mahasiswa Ditangkap
Polisi mengamankan tiga demonstran yang tengah melakukan aksi demonstrasi di lokasi tambang PT Gerbang Multi Sejahtera atau GMS Desa Sangi-sangi, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sabtu (18/9/2021) malam.
Mereka yang ditangkap masing-masing Ketua Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi atau LMND Kota Kendari Anhar serta dua nelayan Erwin dan Abdul Basir.
Ketiga orang ini ditangkap polisi saat mengikuti demonstrasi bersama ratusan nelayan di lokasi tambang site PT GMS sejak Sabtu pagi.
Baca juga: Test Event Sepatu Roda PON Papua Berjalan Baik, Yonas: Sisa Menunggu Alat Pendukung dari PB PON
Baca juga: BNPT Kutuk KKB Penyerang dan Pembunuh Nakes di Pegunungan Bintang

Dalam aksinya, para nelayan tersebut memprotes pencemaran laut akibat aktivitas PT GMS.
Salah seorang pengunjuk rasa, Daud (28) mengatakan, penangkapan terjadi saat massa menghalau mobil perusahaan yang hendak menabrak pendemo.
Karena massa tak mau membubarkan diri, polisi akhirnya melepaskan tembakan berkali-kali ke udara.
"Mungkin karena polisi melihat mereka (yang ditangkap) bukan warga di situ dan ngotot bertahan, sehingga dikejar dan ditangkap," ujar Daud (28) melalui sambungan telepon, Minggu (19/9/2021).
Hingga Minggu dinihari, tiga pengunjuk rasa tersebut belum dilepas polisi dan bergabung dengan massa yang masih bertahan di lokasi demonstrasi.
Baca juga: Aktivis Lingkungan Khawatir Momen PON XX akan Tingkatkan Volume Sampah di Jayapura
Sejumlah pendemo yang didominasi emak-emak ini pun memilih tidur di jalan hauling perusahaan sebagai bentuk protes kepada pihak kepolisian.
"Kami tidak akan pulang sampai rekan kami dilepas polisi dan juga perusahaan bertanggung jawab atas pencemaran laut," tandasnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat atau Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan belum membalas pesan WhatsApp jurnalis TribunnewsSultra.com.
Hingga kini, TribunnewsSultra.com belum mendapatkan konfirmasi dari aparat kepolisian dan pihak perusahaan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Detik-Detik Polisi Bubarkan Pendemo Pakai Senjata Api di Konawe Selatan, 5 Kali Lepaskan Tembakan