ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PON XX Papua

Disorda Papua Siapkan Tim Khusus untuk Rawat Venue setelah PON dan Peparnas di Papua Berakhir

Tim tersebut, sebut dia, akan bertanggung jawab terhadap pengelolaan, perawatan, dan keamanan venue setelah acara berakhir.

Editor: Claudia Noventa
Tribun-Video.com/Radifan Setiawan
Kemeriahan tersaji di Upacara Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Sabtu, (02/10/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua Alexander Kapisa mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membentuk tim baru jelang penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Diketahui, tim baru tersebut akan akan bertanggung jawab terhadap pengelolaan, perawatan, dan keamanan venue setelah acara berakhir.

Sehingga, tim tersebut akan bertugas pascapelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021.

“Dalam rangka memelihara dan mempertahankan keberlanjutan venue-venue yang telah dibangun, Disorda Papua dengan kemampuan yang sangat terbatas telah membentuk tim manajemen,” terang Alex, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Momen Langka Terjadi di PON XX Papua, Pertemuan Para Legenda Sepak Bola seperti Sebuah Reuni

Baca juga: Jawa Barat Berpeluang Sabet Juara Umum PON XX Papua, Ridwan Kamil: Bukti Kita Bukan Jago Kandang

Ia menjelaskan, tim itu terdiri dari 47 personil yang disebar di berbagai venue, mulai dari Istora Papua Bangkit, Stadium Utama Lukas Enembe, venue aquatic, menembak, hockey, cricket, serta venue-venue lain.

Seperti diketahui, gelaran PON XX Papua 2021 akan resmi berakhir pada 15 Oktober 2021 mendatang. Ototmatis, berbagai fasilitas atau venue akan menjadi sepi.

Pengadaan berbagai fasilitas PON tersebut bahkan telah menelan biaya hingga triliunan rupiah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan serta Belanja Nasional (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, biaya penyelenggaraan PON XX Papua telah menghabiskan APBN sebanyak Rp 10,43 triliun.

Biaya persiapan dan penyelenggaraan dimulai pada 2018 dari APBN dan dilakukan menggunakan berbagai skema, baik transfer ke APBD Papua maupun belanja langsung kementerian atau lembaga (K/L).

Lewat APBD, misalnya, biaya PON XX disalurkan melalui skema dana tambahan infrastruktur (DTI), dana otonomi khusus (otsus), dana bagi hasil (DBH), hingga dana alokasi khusus (DAK) fisik.

Sementara itu, untuk belanja langsung K/L disalurkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta TVRI/REI.

Adapun anggaran sebesar itu banyak terserap untuk pembangunan venue pertandingan yang berada di empat klaster, yakni Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Siapkan 2 Tempat Karantina untuk Atlet Jabar yang Pulang dari PON XX Papua

Dikutip dari laman website Humas Pengurus Besar (PB) PON Papua, sebanyak 31 venue PON XX telah dipergunakan untuk mendukung 37 cabang olahraga atau 56 disiplin nomor pertandingan di empat klaster tempat tersebut.

Sembilan venue telah disiapkan pemerintah pusat, 12 venue dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, enam venue oleh pemerintah kabupaten, serta tiga venue oleh pihak swasta.

Investasi Masa Depan Papua

Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, dirinya yakin bahwa banyak masyarakat berbisik-bisik mengenai pembangunan venue PON XX Papua 2021.

“Saya hanya ingin menyampaikan bahwa investasi sebesar itu adalah untuk masa depan Papua sebagai provinsi olahraga,” terangnya.

Menurut Lukas, investasi tersebut penting untuk membangun putra dan putri Papua sebagai atlet berkarakter juara serta pantang menyerah untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Orang nomor satu di Bumi Cendrawasih tersebut juga menyadari bahwa banyak bakat alamiah yang dimiliki putra dan putri Papua di bidang olahraga.

“Adanya infrastruktur olahraga yang memadai tentu akan melahirkan generasi emas Papua di bidang olahraga,” sebut Lukas.

Baca juga: Fakta Oknum Guru Diduga Manipulasi Data agar Lolos PPPK, Ternyata Anak Pengawas Sekolah

Terkait pemanfaatan venue PON sebelumnya juga telah disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan tujuh venue pertandingan di Istora Papua Bangkit.

Tak hanya Jokowi, ide tersebut turut didukung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali serta sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor).

Salah satunya adalah Ketua Umum (Ketum) PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mendukung pelaksanaan kejuaraan nasional (kejurnas) atau kompetisi internasional digelar di Papua pada tahun-tahun berikutnya.

Lebih lanjut, Lukas menjelaskan bahwa perhelatan PON XX Papua juga dimaksudkan sebagai salah satu langkah percepatan pembangunan di Papua.

“Terbukti selain pembangunan venue olahraga dengan adanya PON XX Papua, infrastruktur publik serta perputaran roda ekonomi masyarakat Papua juga bertambah,” ujarnya.(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PON XX Segera Berakhir, Disorda Papua Siapkan Tim untuk Rawat Venue

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved