ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Mertua di Kalbar Habisi Menantu yang Sedang Tidur, Dipicu Gara-gara Sakit Hati oleh Korban

Sorang pria berinisial Johdi (42) dianiaya hingga tewas oleh ayah mertuanya, KR (73), saat tertidur pulas, pada Rabu (10/11/2021).

TribunPontianak.com/Istimewa
Warga mendatangi lokasi dugaan kasus pembunuhan di Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Rabu 10 November 2021 pagi. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Sorang pria berinisial Johdi (42) dianiaya hingga tewas oleh ayah mertuanya, KR (73), saat tertidur pulas, pada Rabu (10/11/2021).

Korban merupakan warga asal Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).

Dilansir TribunWow.comm, Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah mengatakan korban dianiata menggunakan alat penggiling beras seberat 13 kilogram.

Saat kejadian, korban tengah dalam kondisi tertidur pulas.

Baca juga: Ngaku Bisa Usir Hantu yang Menempel, Dukun Gadungan di Sumut Setubuhi 2 Wanita

Baca juga: Massa Datangi Kantor Bupati Mimika, Tuntut Bupati Soal Kejelasan Saham 4 Persen dari PT Freeport

“KR diketahui memukulkan alat itu ke arah telinga bagian kiri sebanyak tiga kali saat korban tertidur pulas," ungkap Fauzan, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

"Hal tersebut dilatar belakangi karena pelaku sakit hati kepada korban."

 

Menurut Fauzan, saat kejadian istri korban tengah mengantarkan anaknya sekolah.

Seusai mengantarkan anak, istri korban kaget menemukan suaminya tegeletak bersimbah darah di kamar.

Sementara itu, KR sudah tak ada di rumah saat itu.

“Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan, KR (mertua korban) ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap Johdi," sambungnya.

Seusai kejadian, pelaku diduga sempat melarikan diri ke hutan.

Baca juga: Viral Video Kronologi Ricuh di Tawangmangu, Warga Usir Puluhan Pengendara Knalpot Brong

Baca juga: Anak Buahnya Ketahuan Warga sedang Peras Pengendara, Kapolda Sumut: Masih Banyak yang Baik

Namun setelah dilacak, pelaku ternyata menaiki bus umum dan kabur ke Kabupaten Sambas.

“KR melarikan diri menuju ke hutan belakang rumahnya. Jejak itu diperkuat dengan ditemukan bercak darah dan bekas pelarian di semak-semak," lanjutnya.

"Namun, hingga malam hari pencarian tak membuahkan hasil, ternyata KR sudah kabur ke Sambas."

Ilustrasi borgol. Kasus penggelapan barang perusahaan terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ilustrasi borgol. . (Istimewa)

Pengakuan Istri Korban

Istri korban mengaku sepulang mengantarkan anaknya sekolah, ia tak langsung memasuki kamar.

Ia sempat memasak di dapur sebelum akhirnya menemukan suaminya tewas mengenaskan.

"Tadi pagi saya masih mengantar anak saya sekolah, saya tahu dari pulang mengantar anak saya," jelasnya, dikutip dari TribunPontianak.com, Sabtu (13/11/2021).

"Setelah itu saya heran kenapa abang (Johdi) belum bangun dari tidur, dan saya coba cek di kamar."

Saat itu, ia menemukan korban dalam kondisi kepala dan wajah bersimbah darah.

Melihat kondisi korban, ia sontak berteriak minta tolong dan langsung menghubungi polisi.

(TribunWow.com)

Berita daerah lainnya

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved