ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengakuan Dukun Pengganda Uang yang Bunuh Pelanggan Pakai Sianida, Polisi Ungkap Korban Jadi 4 Orang

Polisi mengungkap adanya korban lain dalam dugaan pembunuhan berencana oleh dukun pengganda uang, IS (57), asal Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran.

(KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)
Gelar perkara kasus dugaan pembunuhan dengan rencana oleh IS, dukun pengganda uang, di Mapolres Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2021), 

TRIBUN-PAPUA.COM - Polisi mengungkap adanya korban lain dalam dugaan pembunuhan berencana oleh dukun pengganda uang, IS (57), asal Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

IS kembali mengaku pernah membunuh dengan motif dan cara yang sama dengan tiga korban lainnya, pada 14 Mei 2020 silam.

Hal itu diungkapkannya di hadapan penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Magelang.

Kepala Polres Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengungkapkan, korban pertama yang dieksekusi oleh IS adalah Mu'arif (52) warga Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

Baca juga: Ingin Kuasai Uang Rp 25 Juta, Dukun di Magelang Racuni 2 Pelanggannya Pakai Sianida hingga Tewas

Baca juga: Niat Gandakan Uang, 2 Pedagang Sayur Malah Tewas Diracun Dukun di Kabupaten Magelang

Dijelaskan Sajarod, kronologinya pun sama dengan korban lainnya, Mu'arif awalnya datang ke rumah IS untuk meminta tolong didoakan uangnya tidak cepat habis atau berlipat ganda. Saat itu korban sedang mengalami kesulitan keuangan.

“Uang yang dibawa korban senilai Rp 3 juta, dan oleh tersangka IS korban diberi air dalam plastik bening yang sudah dicampur dengan apotas, mengandung sianida," terang Sajarod, dalam keterangan pers di Mapolres Magelang, Senin (22/11/2021).

Korban pulang dengan syarat mengikuti petunjuk tersangka, agar cairan tersebut diminum dan dihabiskan pada saat perjalanan pulang dan tidak boleh orang lain ada yang tahu.

“Diduga cairan tersebut diminum di perjalanan, karena korban ditemukan warga sekitar keesokannya yakni Jumat, 15 Mei 2020, di pinggir jalan dengan kondisi tergeletak dan sudah meninggal,” jelas Sajarod. 

Saat itu, polisi dan pihak Puskesmas Kajoran langsung melakukan pengecekan, pemeriksaan, dan tindakan lainya untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan atau tanda telah terjadi penganiayaan terhadap korban.

Akan tetapi, pada saat itu, lanjut Sajarod, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, dan pihak keluarga pun menyampaikan agar korban segera dimakamkan dan tidak dioutopsi.

"Dari pengembangan ini tersangka juga telah mengakui semuanya. Untuk motif dan modus yang dilakukan oleh tersangka adalah sama yakni ingin menguasai uang milik korban-korbannya," imbuh Sajarod.

Baca juga: Niat Gandakan Uang, 2 Pedagang Sayur Malah Tewas Diracun Dukun di Kabupaten Magelang

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Magelang M. Alfan menambahkan, saat ini pemeriksaan intensif tetap dilakukan terhadap tersangka IS.

Namun, pihaknya berharap sudah sudah tidak ada lagi korban-korban yang berjatuhan akibat perbuatan tersangka.

Dari fakta baru ini, jumlah korban pembunuhan yang diduga telah dilakukan oleh tersangka IS menjadi 4 orang.

Sebelumnya, polisi mengungkapkan 3 korban tersangka IS, yakni Suroto (63) warga Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, yang diketahui tewas pada 4 Desember 2020 lalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved