Sosok Polwan yang Viral Dipukul 3 Oknum TNI, Ternyata Anak Almarhum Perwira TNI
Kasus pemukulan seorang polisi wanita (polwan) oleh tiga oknum TNI terjadi di Palangkaraya Kalimantan Tengah.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kasus pemukulan seorang polisi wanita (polwan) oleh tiga oknum TNI terjadi di Palangkaraya Kalimantan Tengah.
Kasus kekerasan dengan korban yakni Bripda Tazkia Nabila ini, sempat treding setelah viral pada media sosial, berujung damai.
Bripda Tazkia diduga dipukul oleh oknum anggota TNI dari Batalyon Infanteri Raider 631 Antang.
Kasus itu berujung damai setelah jajaran TNI dan Polri langsung melakukan pertemuan internal.
Sedangkan diketahui, Polwan Bripda Tazkia Nabila merupakan putri dari seorang perwira TNI.
Baca juga: Polwan Kalteng Dianiaya Oknum TNI, Andika Perkasa: Proses Semua yang Terlibat
Baca juga: Kasus Polwan yang Dipukul Oknum TNI di Palangkaraya Berujung Damai, tapi Tetap Ditindak
Meski sudah berdamai, hingga kini proses pemeriksaan tetap berjalan di Denpom XII/2 Palangkaraya, Selasa (7/12/2021).
Kepala Penerangan Korem 102 Panju Panjung, Mayor Inf Mahsun Abadi menerangkan bahwa kasus ini merupakan kesalahpahaman.
Kedua pihak sudah melakukan mediasi, serta sudah saling memaafkan.
“Namun, untuk langkah ke depan, selanjutnya para pimpinan sudah berkomitmen secara tegas, untuk menindak oknum yang terlibat dalam peristiwa tersebut," kata Mahsun, kepada Kompas.com, saat diwawancarai di Kantor Kapenrem 102 Panju Panjung di Palangkaraya, Selasa (7/12/2021).
Dilansir kompas.com, di jajaran TNI, hingga kini masih terus melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang anggota TNI yang diduga berada dan terlibat.

“Siapa yang berbuat dan siapa yang bertanggung jawab," tambah Mahsun.
TNI dan Polri juga berkomitmen untuk tetap menjaga sinergitas yang kuat dan kokoh di wilayah Kalimantan Tengah.
Kepala Komando Resor Militer 102 Panju Panjung, juga menyesalkan kejadian tersebut.
“Karena itu, akan merapuhkan sendi sinergitas," kata Danrem Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, melalui Kapenrem Mahsun.
Baca juga: Viral Bocah dengan Luka di Tubuh Diusir Ibunya dan Ditemukan Warga: Kalau Tak Pergi, Dipotongnya Aku
Korban Anak Almarhum Perwira TNI
Polwan yang menjadi salah satu korban pemukulan ternyata merupakan keluarga TNI.
Bripda Tazkia Nabila Supriadi, yang baru bergabung dengan Kepolisian sejak tahun 2021 tersebut, tergabung dalam tim Raimas di Satuan Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah.
Orangtua (ayah) Tazkia ternyata merupakan salah satu satu perwira di TNI.
Almarhum Kapten CPM Mochammad Adzan Supriadi, orangtua (ayah) dari Bripda Tazkia Nabila Supriadi, sempat bertugas di DENPOM XII/2 Palangkaraya, di mana sang ayah meninggal dunia dalam kebakaran rumah dinas pada tahun 2018 silam.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Kismanto Eko Saputro.
“Di POM TNI AD dan sudah almarhum saat itu," kata Eko, melalui pesan singkat WhatsApp kepada Kompas.com
Namun siapa sangka, Polwan Bripda Tazkia Nabila merupakan putri dari perwira TNI.
Baca juga: Keluar dari Toilet, Siswi SMA di Riau Diserang Buaya hingga Kaki Terluka Parah

Kronologi Pemukulan
Bripda Tazkia Nabila, seorang polisi wanita di Palangkaraya, Kalimantan Tengah jadi korban pemukulan 3 oknum TNI Angkatan Darat.
Cerita polwan yang dipukul anggota TNI itu viral di media sosial.
Bahkan cerita itu sempat menjadi trending di media sosial dengan tagar #SAVEPOLWAN.
Disebutkan peristiwa pemukulan terjadi di depan sebuah tempat hiburan malam di Palangkaraya pada Minggu (5/12/2021) dini hari.
Awalnya, petugas dari kesatuan Sabhara Polda Kalimantan tengah sedang melakukan patroli rutin untuk penegakan protokok kesehatan di Kota Palangkaraya.
Saat melintas di depan salah satu tempat hiburan malam di Jalan Cilik Riwut, Kilometer 2 Kota Palankaraya, tim Raimas melihat ada keributan.
Alih-alih ingin melerai, personel Raimas justru mendapatkan perlawanan dari orang-orang yang mengaku anggota Batalyon Raider 631 Antang.
Akibatnya, terjadi keributan dan membuat Bripda Niko Laos Risky Marselino mendapat pukulan dibagian bibir dan kepala bagian belakang.
Baca juga: Diduga Aniaya Tersangka Kasus Penggelapan hingga Meninggal, 4 Polisi Dicopot dari Jabatan Penyidik
Sementara seorang polwan Bripda Tazkia Nabila Supriadi yang masuk dalam rombongan Rainmas juga mendapatkan pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar di tangan bagian kiri.
Setelah peristiwa ini, Pimpinan Polda Kalimantan Tengah langsung mendatangi Markas Korem 102/Panju Panjung, Palangkaraya.
Akan Dijatuhi Sanksi
Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Kalimantan tengah, Kombes Kismanto Eko Saputro, membenarkan kejadian tersebut.
“Bahwa saat ini kondisi polwan sudah dalam keadaan baik”, kata Eko saat rilis di Makorem 102 Panju Panjung Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Selasa (7/12/2021).
Eko menerangkan atas nama polda, pihaknya menyerahkan serta mendukung sepenuhnya langkah dan upaya yang dilakukan TNI, serta menyebut pertikaian itu telah dimediasi.
“Yang terpenting adalah untuk menjaga sinergitas antara TNI dan Polri agar tetap terjaga dan harga mati”, tambah Eko.
Baca juga: Kronologi Truk Kayu Tabrak Bus Siswa Sekolah Polisi yang Tewaskan Calon Bintara Asal Papua
Sementara itu Kepala Penerangan Korem 102/Panju Panjung, Mayor Infantri Mahsun Abadi memberikan keterangan di aula Markas Komando Korem 102/Panju Panjung, Palangkaraya, Selasa (7/12/2021) mengatakan kejadian tersebut murni karena salah paham.
Meski demikian Brigadir Jenderal TNI Yudianto Putrajaya memastikan akan memberikan sanksi kepada pihak yang terlibat.
Sebab, peristiwa pemukulan tersebut merupakan satu di antara tujuh pelanggaran berat yang sudah dicanangkan TNI AD dan tidak boleh dilanggar oleh setiap anggota.
“Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga, sinergitas TNI-Polri harus tetap dirawat dan diperkuat, itu merupakan hal yang mutlak,” kata Abadi.
Mayor Infantri Mahsun Abadi menambahkan, saat ini tiga Anggota TNI AD yang melakukan pemukulan terhadap Polwan dan belum diungkap namanya telah diperiksa.
(*)
Berita Terkait Lainnya