ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kisah Anjing Tunggu Tuannya yang Jadi Korban Gunung Semeru Pulang, sempat Bantu Temukan 3 Jenazah

Peristiwa Gunung Semeru meletus benar-benar menyisahkan kisah pilu. Salah satunya adalah kisah Nemo, seekor anjing yang setia menunggu tuannya pulang.

Editor: Claudia Noventa
Animals Hope Shelter
Anggota Animals Hope Shelter saat mengevakuasi anjing Nemo di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. Nemo terus menunggu tuannya pulang, sementara petugas menduga pemilik Nemo meninggal jadi korban Gunung Semeru meletus. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Peristiwa erupsi Gunung Semeru masih menyisahkan beberapa kisah dari warga sekitar yang menjadi korban terdampak maupun relawan.

Seperti kisah yang dibagikan relawan saat mendatangi Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.

Ada seekor anjing  jenis mix herder bernama Nemo, yang setia menunggu tuannya pulang.

Pasca-erupsi, pada Sabtu (14/12/2021), anjing itu berkeliaran selama 12 hari di sudut-sudut permukiman yang masuk zona berbahaya erupsi susulan.

Diduga kuat, hewan berbulu itu sedang menunggu tuannya.

Baca juga: Total 48 Korban Erupsi Gunung Semeru Telah Ditemukan di Hari ke-13, 23 Orang Masih Hilang

Baca juga: 11 Ekor Anjing Pelacak Diterjunkan Polda Jatim, 13 Jenazah Korban Gunung Semeru Ditemukan

Kisah haru anjing Nemo diungkap oleh Founder Animals Hope Shelter, Christian Joshua Pale.

Ia bercerita, keberadaan Nemo kali pertama diketahui oleh Tim Sar Baret Nasdem yang membantu melakukan operasi SAR pencarian korban di Dusun Curah Kobokan.

Namun, Nemo selalu kabur saat didekati oleh para anggota tim SAR sehingga petugas kesulitan mengevakuasi Nemo.

"Nemo ini anjing milik salah seorang warga. Dia biasa jaga lahan kebun milik tuannya. Tuannya diduga meninggal jadi korban erupsi," kata Christian.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, selama 12 hari pasca-erupsi, Nemo bertahan di Curah Kobokan tanpa makan dan minum.

Nemo hanya makan dari nasi bungkus sisa para relawan.

Ia berlari ke sudut-sudut kampung, seperti sedang mencari keberadaan tuannya.

"Kemungkinan dia mencari karena bertahan 12 hari tanpa makan dan minum, sampai mengalami ISPA, batuk-batuk. Tuannya diduga sudah meninggal," kata dia.

Bantu Temukan 3 Jenazah

Chrisian bercerita, salah seorang relawan memahami isyarat yang ditunjukkan Nemo. Menurutnya, Nemo ingin diikuti.

Setelah diikuti, Nemo berhenti di salah satu timbunan material vulkanik.

Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran Lagi, Relawan dan Warga Berlarian Menyelamatkan Diri

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved