Covid 19 Papua
Jubir Satgas Covid-19 Papua Pastikan Faskes Mampu Deteksi Varian Delta dan Omicron
Kita punya kemampuan untuk mendeteksi tipe dari pada virus itu, baik Delta maupun Omicron hanya dimiliki di satu tempat yakni di Litbangkes
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule menegaskan Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Papua, telah mampu mendeteksi varian Covid-19, yakni Delta dan Omicron.
Hal itu disampaikannya kepada Tribun-Papua.com Kamis (13/1/2022), melalui gawainya, di Kota Jayapura Papua.
• Tanggapi Varian Omicron, Warga Kota Jayapura: Perketat Prokes
"Kita punya kemampuan untuk mendeteksi tipe dari pada virus itu, baik Delta maupun Omicron hanya dimiliki di satu tempat yakni di Litbangkes, jadi Litbangkes itu unit kerja dari Kemenkes," jelasnya
Dijelaskan Silwanus terkait mekanisme pemeriksaan Delta maupun Omicron, biasanya akan dikirim dari berbagai rumah sakit yang sampelnya terindikasi Delta dan Omicron.
"Jadi memang tidak semua sampel itu diperiksa, ada indikasinya, ketika seorang dokter merawat seorang pasien Covid-19, mereka akan melihat gambaran klinisnya berbeda dari yang biasanya, nah dari situ mereka akan mengirim sampel tersebut untuk diperiksakan lebih lanjut," paparnya.
• Ini Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Waspadai Sakit Kepala dan Bersin
Ditegaskan kembali oleh pihaknya, bahwa Provinsi Papua telah mampu untuk melakukan pemeriksaan varian baru Covid-19, yakni Delta dan Omicron.
"Kemudian, pemeriksaan tersebut dilakukan di Litbangkes dan proses pemeriksaannya telah terstandarisasi, mereka (Litbangkes) menggunakan suatu komputer sangat canggih yang mampu mendeteksi urutan-urutan DNA Protein yang merefleksikan suatu virus apakah variannya Delta atau Omicron," jelas Silwanus panjang.
Terkait tahapan pemeriksaan Delta, lama waktu yang diketahuinya ialah sekira membutuhkan 1 pekan sebelum seseorang divonis mengidap Delta.
• Luhut Klaim, Puncak Gelombang Omicron di Indonesia Awal Februari 2022
Silwanus juga menjelaskan, antara varian Delta dan Omicron, dikatakannya secara umum khusus untuk Omicron gambaran klinisnya dominan fatik atau kelemahan atau kelelahan badan yang luar biasa.
"Namun gejalanya antar negara berbeda-beda, tetapi kalau kita baca di berbagai jurnal, itu gejalanya seperti demikian," tandasnya.
Sekadar diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi beberapa waktu lalu, mengungkap karakteristik varian Omicron, serta perbedaan varian Omicron dan Delta.
Budi mengatakan, kenaikan transmisi virus Corona atau Covid-19 varian Omicron, jauh lebih tinggi dari Delta.
• Ahli Biologi Molekuler Uncen Sebut Omicron Hanya Miliki Gejala Flu Biasa
Meski demikian, jumlah orang yang dirawat akibat Omicron jauh lebih rendah.
Per 7 Januari 2022, Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi jumlah kasus Omicron di Indonesia ada sekitar 318 kasus, terdiri dari 295 kasus imported case dan 23 kasus transmisi lokal.
Sebagian besar kasus terkonfirmasi telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap, sekitar 99% kasus yang dikarantina memiliki gejala ringan dan mayoritas kasus berada di wilayah DKI Jakarta.
Untuk Provinsi Papua, hingga saat ini masih belum mendeteksi temuan Omicron, namun warga tetap diimbau oleh otoritas kesehatan terkait, tetap mendisiplinkan protokol kesehatan. (*)