Papua Terkini
Muhammad Musa'ad: Rencana Induk Otsus Tahap II Penting untuk Melihat Capaian
Menurut Musa'ad, Otsus Papua sebelumnya belum memiliki rencana induk, sehingga indikator ataupun parameter belum jelas.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Rencana Induk Otonomi Khusus (Otsus) Papua tahap kedua menjadi acuan ataupun indikator untuk melihat keberhasilan Otsus pada 2041 mendatang.
Demikian diungkapkan Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musa'ad, di Kota Jayapura, Kamis (10/2/2022).
"Dengan adanya rencana induk Otsus jilid II, maka di situ dapat kita pakai sebagai pegangan untuk melihat indikator ataupun parameter apa saja yang dapat ditentukan, bahwa Otsus tahap II nantinya berhasil atau tidak," katanya kepada sejumlah wartawan termsauk Tribun-Papua.com.
Baca juga: Pernyataan Gubernur Lukas Enembe soal Papua Tidak Happy Viral, Begini Klarifikasi Kepala Biro Umum
Menurut Musa'ad, Otsus Papua sebelumnya belum memiliki rencana induk, sehingga indikator ataupun parameter belum jelas.
"Sehingga hari ini, kita masih bicara Otsus Papua berhasil atau tidaknya, dengan kacamata atau sudut pandang yang berbeda-beda, memang itu sah-sah saja karena belum adanya pedoman yang pasti untuk mengukur sejauh mana keberhasilan Otsus," jelasnya.
Musaad berpendapat, selama 20 tahun bergulirnya Otsus, ia menggarisbawahi dana yang masuk di Papua bukan hanya bersumber dari otonomi khusus.
"Ada juga sumber lain, bahkan rilis yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan menunjukkan, uang yang masuk ke Papua dari tahun 2005 hingga 2020 itu sebanyak 1.079 triliun lebih kurangnya, ternyata Dana Otsus hanya 139 triliun saja," katanya.
Sementara, dana kementerian dan lembaga sebesar Rp 250 triliun lebih.Lalu dana yang langsung ke kabupaten maupun provinsi melalui DAU, DAK, dan DBH itu semua mencapai 700 lebih triliun.
"Kalau bicara soal pembangunan Papua, maka kita harus nelihat dari skup atau jangkauan yang lebih luas, bagaimana mensinergikan semua sumber dana ini agar punya daya ungkit," tandasnya.
Baca juga: Lukas Enembe Titikkan Air Mata saat Resmikan Bandara Mamit: Saya Hadir Membela Masyarakat Papua
Karena itu, Dia berharap dengan adanya lembaga yang diperintahkan dalam UU Otsus, dapat mensinergikan antara dana Otsus, dana BKDD, dan dana dari kementerian atau lembaga.
"Khusus untuk dunia pendidikan, secara kasat mata, kita lihat dari sisi fasilitas atau sarpras sudah semakin baik," ungkapnya.
Meskipun angka partisipasi masih tergolong rendah, namun semakin hari lebih baik dan trennya terus meningkat.
"Sebenarnya bisa lebih baik lagi, asalkan bersinergi."
"Soal prestasi di dunia pendidikan, saya kira sekolah kita, dalam menyelesaikan kelulusan tidak kalah dengan sekolah di luar Papua," tegas Musa'ad.