ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Barat Terkini

Demo Tolak DOB di Sorong Papua Barat: Emosi Massa Memuncak, Lakukan Aksi Bakar Ban

Dengan titik orasi di Kantor Wali Kota Sorong, awal puluhan demonstran melakukan long march pada pukul 12.30 WIT dari persimpangan Remu.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Maichel KOMPAS.com
Massa bakar ban bekas karena kesal belum temui Walkot(Maichel KOMPAS.com) 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Setelah unjuk rasa penolakan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua dilakukan di Jayapura, Yahukimo, dan beberapa daerah di luar Papua, kini aksi serupa dilakukan di Sorong Papua Barat, Senin (21/3/2022).

Dengan titik orasi di Kantor Wali Kota Sorong, puluhan demonstran melakukan long march pada pukul 12.30 WIT dari persimpangan Remu dengan membawa sejumlah spanduk dan baliho yang bertuliskan 'Tolak DOB'.

Kemudian ada spanduk lain bertuliskan 'Pemekaran DOB adalah bentuk penindasan bagi rakyat Papua'.

"Pemekaran di atas pemekaran menghabiskan hutan kami, merampas hak-hak tanah kami.

Baca juga: Demo Tolak DOB di Malang Jatim: Khawatir Perampasan Tanah Masyarakat Adat dengan Tekanan Militer

Tujuan kami hanya untuk menemui bapak wali kota yang juga Ketua Tim Pemekaran Provinisi Papua Barat Daya bahwa kami rakyat Papua se-Sorong Raya menolak pemekaran DOB," kata Koordinator Aksi, Sepnat Yewen, Senin.

Namun, massa dibuat kesal oleh Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau, selaku Ketua Tim Pemekaran Provinsi Papua Barat Daya karena tak hadir menemui mereka.

Emosi massa makin memuncak karena ini kali kedua wali kota tak menemui mereka.

Massa yang kesal kemudian membakar pisang untuk dimakan bersama sembari menunggu kedatangan orang nomor satu di Kota Sorong itu.

Makin kesal dengan ketidakhadiran wali kota, massa mulai membakar ban bekas.

Baca juga: Tolak Pemekaran, Mahasiswa Asal Papua Demo di Malang: Tak Menjamin Kesejahteraan Masyarakat Setempat

Aksi demo itu akhirnya usai sekitar pukul 16.30 WIT setelah massa menyerahkan surat pemberitahuan kepada perwakilan Pemkot Sorong agar wali kota bersedia menerima massa pada 28 Maret mendatang.

Sementara itu, Kapolres Sorong Kota AKBP Yohannes Kindangen mengatakan, aksi massa yang menolak pemekaran ini sudah kedua kalinya berjalan aman dan kondusif.

Yohannes menuturkan, jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa berjumlah 370 orang ditambah dua kompi Brimob Detasemen B.

"Kami sudah mengimbau kepada massa agar tidak anarkis. Saya sudah perintahkan kepada anggota, jangan kita terpancing dengan situasi. Hingga saat ini situasi tetap aman terkendali," ujar Kindangen di depan kantor wali kota Sorong. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved