5 Fakta Kasus Penyeludupan 1 Ton Sabu di Pangandaran Senilai Rp 1,4 Triliun, Libatkan Mantan Atlet
Polda Jabar berhasil mengungkap penyelundupan sabu seberat 1.196 ton di Pantai Madasari Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jabar.
Sementara itu Ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Saeful Hidayat mengatakan NS pernah memperkuat kontingen atlet Kabupaten Tasikmalaya cabang sepeda BMX untuk even Porprov Jabar.
Saeful mengatakan, selama berkarier sebagai atlet sepeda BMX, NS selalu memperkuat kontingen Kabupaten Tasikmalaya, terutama dalam even Proprov Jabar.
"Setahu saya kiprah terakhirnya di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018. Kalau tak salah pada even Proprov Jabar," ujar Saeful.
Baca juga: Sabu Dikemas dalam Rice Cooker, Modus Baru Penyelundupan Narkoba ke Papua
3. Kepala Dusun hingga Warga Afganistan Ditangkap
Lima orang pelaku yang diamankan berasal dari profesi yang beragam.
Salah satu pelaku yang berinisial M adalah warga Afganistan, sementara empat lainnya adalah warga Pangandaran yakni DH, HH, AH, dan NS.
AH (38) adalah sebagai sopir dan ia berperan sebagai sopir pengantar sabu-sabu, kemudian HH (39) tour guide dalam perannya juga sebagai sopir pengantar sabu-sabu.
Lalu DH (40) adalah seorang kepala dusun yang perperan sebagai pengendali atau mengatur pergerakan barang.
Sementara NS (27) adalah mantan pebalap berperan membantu menyalurkan sabu-sabu dari perahu ke mobil.
Selain lima pelaku, petugas juga mengamankan 66 karung sabu seberat 1 ton lebih, 1 perahu nelayan, 1 mobil Avanza dan dari mobil Mobilio.
Baca juga: Kronologi Penggerebekan Kampung Narkoba di Medan, Polisi Tangkap Bandar yang Masih Berusia 19 Tahun
4 Pelaku asal Afganistan Sempat Kabur, Dilacak Anjing Warga
Satu pelaku yang berasal dari Agfanistan, M ternyata sempat kabur ke atas bukit saat penangkapan. Lokasi penangkapan berada di sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga.
Penangkapan M tak bisa dilepaskan dari perasn anjing milik Reihan Agustian (17), warga sekitar.
Anjing milik Reihan berhasil mengendus darah di semak-semak. Saat itu Reihan diminta petugas untuk membawa anjing ke bukit lokasi salah satu tersangka yang kabur.
Awalnya ia mengira darah tersebut adalah dari babi yang terluka. Namun belakangan ia tahu jika tetesan darah itu berasal dari kaki tersangka yang terluka.