Kepala Puskesmas Mengamuk dan Serang Koordinator Vaksinasi, Emosi Ditanya soal Insentif serta SK
Viral di media sosial sebuah video yang menampilkan penyerangan saat rapat dengar pendapat antara pegawai Puskesmas dan Kepala Puskesmas Sukamaju.
“Seusai rapat di Hotel Yuniar, Kapus Sukamaju Tola kembali mengadakan pertemuan di Aula Puskesmas dengan keadaan emosi,” ucap Masita.
Masita melanjutkan, sebelumnya Tola meminta tim untuk menyampaikan semua unek-uneknya.
“Karena teman-teman vaksinator percayakan saya untuk menyampaikan unek-unek kami terkait insentif. Insentif tahun lalu (2021) sudah dibayarkan walau tidak sesuai dengan juknis yang ada karena memang itu menjadi kesepakatan awal,” ujar Masita.
Baca juga: Tambang Ilegal di Kutai Kartanegara, Pengakuan Dibekingi Jenderal TNI dan Polri
Masita melanjutkan, untuk tahun 2022 tim meminta insentif dibayarkan sesuai dengan juknis (SK Vaksinator) yakni Rp 1,5 juta untuk dokter.
“Rp 1,5 juta untuk dokter (satu orang), untuk vaksinasi Rp 1 juta untuk 5 orang dan anggota Rp 750.000, setelah saya menanyakan hal tersebut dan masalah-masalah lainnya, Kepala Puskesmas yang sudah dalam keadaan emosi dan menganggap saya duduk kurang sopan sehingga membuat beliau tak dapat menahan amarahnya,” tutur Masita.
Sementara anggota DPRD Luwu Utara, Hamka mengatakan bahwa persoalan tersebut sudah dimediasi.
“Dari rapat kita simpulkan bahwa masalah ini merupakan masalah internal dan masalah penanganan insentif Covid-19,” jelas Hamka.
Setelah RDP digelar, pihak Kepala Puskesmas Sukamaju meminta maaf ke bawahannya atas kejadian tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kepala Puskesmas di Luwu Utara Mengamuk dan Serang Koordinator Vaksinasi, Ini Kronologinya