Sosok
Kenal Marinus Yaung? Sebut Pegunungan Tengah Papua Sebagai 'Provinsi KKB', Begini Sosoknya
Marinus Yaung jadi sorotan usai melontarkan pernyataannya soal daerah pegunungan tengah Papua sebagai Provinsi KKB.
"Maka perlu dicari solusi alternatif melalui pemekaran DOB Provinsi Papua,” jelasnya.
Marinus menyarankan, Provinsi Pegunungan Tengah atau yang ia istilahkan "Provinsi KKB" yang perlu menjadi prioritas dalam kebijakan DOB.
Sebab, Marinus menyebut telah melihat masalah Papua perlu dilokalisir.
"Karena masalah dan tantangan pembangunsn terbesar ada di wilayah Provinsi ini. Sehingga dengan melokalisir dlm bentuk kebijakan DOB, mudah-mudahan pembangunan di Papua bisa berjalanan dengan maksimal tanpa rintangan dan hambatan yg cukup besar seperti di wilayah Provinsi KKB," kata Marinus.
Selain itu, Marinus juga menjelaskan, mengapa dirinya harus menyebut Provinsi KKB.
Baca juga: Marinus Yaung: Perlu Bentuk ‘Provinsi KKB’ untuk Atasi Isu Human Security di Papua
"Karena pemerintah Indonesia sudah menyebutkan daerah ini basis utama perlawanan KKB terhadap pemerintah dan aparat keamanan Indonesia, dan daerah ini juga, ancaman terhadap keselamatan nyawa manusia (human security) paling tinggi di seluruh tanah Papua," terangnya.
2 Demonstran Tewas dan 3 Terluka saat Penolakan DOB Papua
Sebelumnya, Kerusuhan akibat demonstrasi penolakan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, terjadi pada Selasa (15/3/2022).
Demonstrasi ini berakhir rusuh hingga mengakibatkan dua orang tewas yakni Yakob Dell (30 tahun) dan Esron Wipea (22 tahun).
Sementara tiga korban lainnya adalah Itos Hitlay dan Luki Kobak mengalami luka tembak pada bagian kaki.
Selain itu juga ada korban dari pihak kepolisian adalah Briptu Muhammad Aldi yang terluka pada bagian kepala.
Massa yang beringas juga membakar sejumlah pertokoan di ibu kota daerah itu.
Irjen Mathius D Fakhiri, meyakini aparat Kepolisian di lapangan telah berusaha menangani aksi massa dalam demonstrasi tersebut.
Meski demikian, Mathius akan mengirim Propam Polda Papua untuk melakukan pendalaman terhadap aksi demo yang berakhir ricuh di Dekai, Yahukimo, Papua, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: Egianus Kogoya Punya Senjata Canggih Mematikan, Mampu Tembakkan 1000 Peluru dalam 1 Menit
"Saya mengirim para pejabat (Dirpropam Polda Papua) untuk melihat apakah SOP yang dilakukan oleh polres setempat sudah sesuai dengan SOP yang ada di Polri dalam penggunaan kekuatan termasuk langkah-langkah penanganan lain," kata Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura.