Papua Terkini
Belum Sampai di DPRD Merauke, Demonstran Tolak DOB Papua Selatan Dibubarkan: Polisi Siaga
Longmarch aksi demo damai tersebut dibubarkan di pertengahan jalan menuju titik kumpul. Ada sekitar 50-an orang demonstran yang dikoordinir Arnoldus.
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Massa aksi menolak pemekaran atau Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Selatan (PPS) di Merauke, dibubarkan polisi, Kamis (31/3/2022) siang.
Longmarch aksi demo damai tersebut dibubarkan di pertengahan jalan menuju titik kumpul.
Ada sekitar 50-an orang demonstran yang dikoordinir Arnoldus Anda.
Baca juga: Antisipasi Demo Tolak Provinsi Papua Selatan, Polres Merauke Siagakan Ratusan Personil Polisi
Longmarch dimulai dari titik kumpul Mangga Dua, Kelurahan Kelapa Lima, Distrik Merauke, menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke di Jalan Brawijaya.
Belum sampai ke kantor DPRD Merauke, puluhan masa sudah dihentikan di Lingkaran Brawijaya.
Polisi meminta peserta longmarch untuk tidak melakukan demo, namun diperbolehkan audiens secara perwakilan di kantor DPRD Merauke sebagai tujuan massa.
"Kami sudah datangi dari awal dititik kumpul mereka. Kami sampaikan yang diizinkan, kegiatan sifatnya audiens perwakilan 15 hingga 20 orang," kata Kabag Ops Polres Merauke, Kompol Viky Pandu Widhapermana kepada wartawan termasuk Tribun-Papua.com, di Kantor DPRD Merauke, Kamis (31/3/2022) siang.
Perwira polisi, sambungnya, sudah negosiasi dengan koordinator aksi agar perwakikan massa melakukan audiens di Kantor DPRD.
Baca juga: BREAKING NEWS: Demo Tolak DOB Ricuh di Nabire
"Mereka kekeh dan melaksanakan longmarch. Imbauan awal kita tidak diindahkan, maka kita tawarkan sekali lagi mau audiensi atau tidak diizinkan demo. Akhirnya mereka atas kesepakatan bersama tidak mau audiens dan putuskan untuk bubar," ungkap Kompol Viky.
Viky berterima kasih kepada massa yang akhirnya mau mengindahkan imbauan dan pemahaman yang diberikan oleh polisi.
Massa telah kembali pulang ke titik kumpul Mangga Dua.
Polisi menyita alat peraga berupa spanduk bertuliskan penolakan PPS.
"Alhamdulillah masih kooperatif. Mereka mau mengindahkan sampai sekarang situasi dan kondisi di Merauke kondusif," ucap Viky didampingi perwira jajarannya.
"Dari awal kita tidak mengizinkan karena secara prosedural tidak memenuhi syarat 3 hari sebelumnya harus mengajukan izin. Mereka baru izin kemarin, apalagi masih pandemi," jelasnya.
Pantauan Tribun-Papua.com, sejak pukul 10.00 WIT sejumlah anggota dewan sudah siap menyambut kedatangan massa aksi demo damai yang menyurati DPRD Merauke.
Baca juga: Kenal Marinus Yaung? Sebut Pegunungan Tengah Papua Sebagai Provinsi KKB, Begini Sosoknya