ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Panglima OPM Fernando Worabai Koar-koar: Tak Ada Damai Selama Indonesia Kirim Pasukan ke Papua

Panglima Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sebutan polisi terhadap OPM itu tampak berkoar-koar di hadapan pasukannya, seperti terekam dalam video.

Tribun-Papua.com/Tangkapan Layar
Pimpinan KKB Papua Kepulauan Yapen Brigjen Fernando Worabai baru-baru ini viral di media sosial. 

Sementara pada video viral yang lain, Fernando Warobai juga merespon rencana pemerintah yang ingin memekarkan wilayah di Tanah Papua.

Dia menyebutkan, bahwa rencana pemerintah itu sangat ilegal. Sebab rencana itu dibuat tanpa persetujuan rakyat Papua.

Baca juga: Sosok Pimpinan KKB Egianus Kogoya dan Detik-detik Kontak Tembak Pecah di Distrik Kenyam Papua

Rencana pembangunan Papua melalui pemekaran daerah itu, kata Fernando, merupakan tindakan sepihak. Tindakan yang tidak patut diterima oleh bangsa Papua.

Karena itu, katanya, bila rencana itu tidak segera dihentikan, maka revolusi di Papua tidak akan berakhir.

Perencanaan pembangunan itu, katanya, berlawanan dengan semangat revolusi dan perjuangan yang dilakukan TPNPB.

Oleh karena itu, katanya, Jikalau KKB tidak berhenti melakukan tindakan kekejaman, maka itu merupakan jawaban dari jawaban atas rencana pemerintah kolonial Indonesia.

"Tidak akan ada kompromi kalau Indonesia tidak segera angkat kaki dari Papua. Ini tanah kami, ini negeri kami. Kami tidak mau dijajah apalagi oleh Indonesia."

Fernando berulang kali menyebut Indonesia sebagai negara kolonial. Karena baginya, Indonesia merupakan penjajah atas tanah Papua.

"Rencana pemekaran dan pembangunan Papua Tengah dan Papua Utara juga harus dihentikan. Sebab itu berlawanan dengan revolusi Papua. Ini tanah kami," tandas Fernando.

Mengaku Ingin Damai

Sebelumnya, Fernando Warobai jadi sorotan karena menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang bersedia melakukan trauma healing di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen.

Tak hanya itu, Fernando juga mengaku kelompoknya ingin hidup damai.

Ia menyebut kelompoknya tak seperti KKB Papua di wilayah lain yang melakukan aksi teror.

"Ini luar biasa, saya ucapkan terima kasih kepada Komnas HAM yang peduli kepada warga kami di Sasawa," kata Worabai saat diwawancarai Tribun-Papua.com, Rabu (20/10/2021).

Kata Fernando, selama ini warga yang bermukim di Kampung Sasawa sudah lama merasakan ketakutan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved