ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemilu 2024

Perseteruan Banteng dan NasDem Makin 'Panas': Sosok Ini Jadi Rebutan Lengserkan Jokowi!

Partai NasDem sepertinya masih kukuh mendukung tiga bakal calon presiden (Capres) yang akan bertarung pada Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Roy Ratumakin
Istimewa
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah (jateng) Ganjar Pranowo dalam suatu kesempatan. Partai NasDem sepertinya masih kukuh mendukung tiga bakal calon presiden (Capres) yang akan bertarung pada Pilpres 2024 mendatang. Tiga calon yang diusung partai besutan Surya Paloh tersebut adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Jenderal Andika Perkasa. 

Menurut Hasto, Megawati mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis, yang paling tidak pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya.

Dengan berkeliling Indonesia, ia memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan.

Baca juga: Lengserkan Ganjar, Komandan Operasi Mapenduma Ini Siap Ambil Tahta Kepresidenan!

Juga mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masasalah rakyat dan membangun masa depan.

Hal itu disampaikan Hasto saat Rapat Tiga Pilar Partai PDIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakernas II, Minggu (17/7/2022).

“Kader PDIP harus taat asas. Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega,” kata Hasto.

Hasto pun menyinggung ada partai lain yang elektabilitasnya turun, tapi justru malah memunculkan kader partai lain sebagai capres.

Meski begitu, Hasto tak merinci partai mana yang dimaksud.

“Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” tegas Hasto.

Hasto juga meminta pengurus dan kader partai se-Indonesia belajar dari semangat perjuangan Proklamator RI Bung Karno dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Hasto menjelaskan, PDIP dulu kerap partai yang selalu dikerdilkan, partai yang hanya dijadikan asesoris demokrasi. Tapi Megawati belajar dari Bung Karno, bahwa semuanya harus berangkat dari sebuah ide.

“Ide gagasan ini akan menciptakan suatu spirit juang. Spirit juang ini akan menciptakan tekad dan tindakan. Menciptakan tindakan nasional. Ini yang kita pelajari dari Bung Karno dan Bu Mega,” kata Hasto.

“Bu Mega juga berangkat dari ide. Jadi ini ide yang sepertinya tak mungkin dijalankan saat itu. Tetapi dengan bergerilya melantik korcam-korcam, Ibu Mega bagaikan mendirikan tower-tower telkom yang memancarkan signal dan terjadi koneksitas antara pemimpin dan rakyat. Dimana tower-tower itu adalah pengurus cabang PAC sebagai koordinator kecamatan,” sambung Hasto. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul - NasDem: Lebih Baik Jujur Usung Sosok yang Layak Meski Bukan Kader Sendiri

Sumber: Tribun Papua
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved