ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemekaran Papua

Profil Kabupaten Boven Digoel yang Masuk dalam DOB Papua Selatan

Ini profil Kabupaten Boven Digoel yang masuk dalam daerah otonomi baru atau DOB Provinsi Papua Selatan.

Penulis: Astini Mega Sari | Editor: Astini Mega Sari
Istimewa
Proses pengecatan lapangan bola voli RT 06 Kampung Persatuan, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Kamis (2/12/2021) - Ini profil Kabupaten Boven Digoel yang masuk dalam daerah otonomi baru atau DOB Provinsi Papua Selatan. 

Mayoritas penduduk Boven Digoel adalah penganut agama Kristen.

Meski agak terisolasi, Boven Digoel merupakan daerah yang cukup berkembang.
Pembangunan infrastruktur berjalan meski agak lamban.

Baca juga: Wamendagri: Gedung Negara dan Hotel Asmat Merauke Layak Jadi Kantor Sementara Pemprov Papua Selatan

Lokasi Kamp Konsentrasi Pertama di Indonesia

Penjara tua di Boven Digoel, Papua.
Penjara tua di Boven Digoel, Papua. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Boven Digoel merupakan lokasi kamp konsentrasi pertama di Indonesia yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda.

Dikutip dari Kompas.com, pada 16 Maret 1927, Kapten L Th Becking bersama 120 tentara dan 60 pekerja diutus ke Boven Digoel di hulu Sungai Digoel untuk membangun kamp konsentrasi tersebut.

Kamp konsentrasi Digoel sengaja dibangun di pinggir Sungai Digoel yang dulu masih banyak dihuni buaya buas.

Lokasi kamp konsentrasi ini dulunya sangat terisolasi dan dikelilingi hutan lebat yang membuat tawanan sulit melarikan diri.

Kamp konsentrasi Digoel terdiri dari dua lokasi, yakni di Tanah Merah dan di Tanah Tinggi.

Baca juga: Tanggapan Tokoh Agama di Papua soal DOB Provinsi Papua Selatan: Sudah Menjadi Keniscayaan

Pengunjung bisa menyaksikan sisa-sisa peralatan makan para interniran di kompleks situs penjara dan kamp pengasingan Boven Digoel di Tanah Merah, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Senin (13/4/2015). Sebagian bekas penjara dan kamp pengasingan masih terawat hingga sekarang.
Pengunjung bisa menyaksikan sisa-sisa peralatan makan para interniran di kompleks situs penjara dan kamp pengasingan Boven Digoel di Tanah Merah, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Senin (13/4/2015). Sebagian bekas penjara dan kamp pengasingan masih terawat hingga sekarang. (KOMPAS/ALOYSIUS B KURNIAWAN)

Tanah Tinggi dikhususkan bagi tawanan nonkooperatif atau sulit bekerja sama dengan pemerintah kolonial alias pembangkang.

Orang-orang yang dibuang ke kamp konsentrasi Digoel adalah orang-orang yang dianggap Belanda memiliki kekuatan pengaruh yang tinggi.

Boven Digul digunakan sebagai tempat pembuangan tokoh-tokoh pergerakan nasional di antaranya adalah Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, hingga Sayuti Melik.

Kini bekas kamp tersebut dijadikan destinasi wisata sejarah.

Di kamp konsentrasi Boven Digoel, pengunjung bisa melihat sisa-sisa peralatan yang digunakan oleh para tawanan.

Ada pula patung Wakil Presiden ke-1 RI, Mohammad Hatta di kompleks situs penjara dan kamp pengasingan Boven Digoel di Tanah Merah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved