ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Hukum & Kriminal

GEMPAR! Tambang Ilegal di Papua jadi Sasaran Edar Sabu, Barter Emas dengan Narkoba Kerap Terjadi

Sebaliknya, para penambang dan warga setempat jadi ketergantungan akan barang terlarang tersebut. Ini meresahkan generasi muda Papua.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Ilustrasi narkoba jenis sabu. (SHUTTERSTOCK/busliq) 

Hal ini diketahui karena Diresnarkoba Polda Papua pernah survei di dua lokasi tambang di Papua yaitu Yahukimo dan Boven Digoel.

"Kalau di daerah tambang Yahukimo itu harganya mulai dari Rp 6 juta sampai Rp 20 juta per gram, tergantung kualitas barang," kata Alfian.

Dari hasil survei tersebut, para penambang umumnya mengaku menggunakan sabu agar bisa bekerja lebih lama.

Metode barter

Tingginya harga jual sabu di wilayah pertambangan ilegal membuat transaksi tidak menggunakan uang tunai.

Menurut Alfian, para penambang biasanya membeli sabu dengan sistem barter, sama ketika mereka melakukan pembelian bahan pokok.

"Mereka bayarnya pakai emas hasil tambang mereka," kata dia.

Makin banyaknya sabu masuk ke wilayah pertambangan ilegal membuat jumlah pengguna terus bertambah.

"Kita sempat survei ke (tambang ilegal) Boven Digoel, rata-rata mereka di sana pakai (sabu). Alasannya itu tadi, untuk bisa kerja," ungkap Alfian.

Ambil sikap

Informasi mengenai peredaran narkotika jenis sabu di wilayah pegunungan Papua rupanya belum banyak diketahui oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Seperti yang diakui Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram yang belum tahu bahwa sabu sudah masuk ke wilayahnya.

"Sejauh ini kami pemerintah daerah belum mengetahui tentang distribusi narkotika, tapi kami akan segera berkoordinasi dengan kepolisian," ujarnya.

Baca juga: BNN Tetapkan Kompol CB Tersangka Kasus Narkoba, Kapolda Papua Barat Kirim Tim: Tindak Tegas!

Esau pun menegaskan akan segera mendesak kepolisian untuk segera memberantas peredaran narkotika di Yahukimo.

Ia khawatir bila nantinya banyak pemuda setempat ikut terjerumus menggunakan narkotika.

"Kami harap segera ada tindakan tegas untuk mengatasi hal ini sebelum teraebar lebih luas lagi karena ini barang haram dan bisa merusak generasi muda di daerah," tutur Esau. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wilayah Tambang Ilegal di Pegunungan Papua Jadi Tempat Transaksi Sabu, Dibarter dengan Emas",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved