PT Freeport Indonesia
WBFC Tanam Pohon dan Main Sepakbola Melawan Tim Enviromental FC di Mile 21 Mimika
Suatu kebanggan bagi kami dan kebanggan bagi Freeport kalau anak-anak yang bermain di luar sana ni bisa kembali dan berkunjung ke sini
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Waanal Brothers Football Club (WBFC) melakukan kunjungan pertama kalinya ke Departement Environmental PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam rangka penanaman pohon serta duel friendmatch melawan Enviromental FC.
Kunjungan tersebut diterima GM Superintendent Divisi Enviromental PTFI, Roberth Sarwom. Pada kesempatan itu, Robert mengucapkan selamat datang kepada rombongan WBFC yang telah berkunjung di Departement Environmental PTFI.
Baca juga: Rocky Putiray, Legenda Sepak Bola Indonesia Apresiasi Program PFA PT Freeport Indonesia
"Suatu kebanggan bagi kami dan kebanggan bagi Freeport kalau anak-anak yang bermain di luar sana ni bisa kembali dan berkunjung ke sini," ungkap GM Superintendent Divisi Enviromental PTFI, Roberth Sarwom kepada Tribun-Papua.com.
Ia mengatakan di tempat ini Mile 21 Mimika secara khusus tidak ada sekolah sepakbola. Di sini belajar tentang bagaimana mengelola tempat ini.
Lebih lanjut Robert mengatakan bahwa kesuksesan membutuhkan sebuah proses yang panjang. Ia juga berpesan agar para pemain muda WB FC terus memperjuangkan mimpinya sehingga kelak dapat meraih cita-cita sebagai pemain legendaris di Indonesia maupun dunia.
"Tetap suskes, semua itu perlu perjuangan. Tidak ada yang ekstra cepat. Perlu tahapan untuk jadi legendarais sepak bola asal Mimika.
Lanjutnya, masih panjang perjalanan WB FC. Oleh karena itu terus semangat dan giat dalam latihan.
Manajer WBFC, Rey Manurung dalam mengucapakan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia, dalam hal ini Departement Environmental yang sudah menerima kunjungan WBFC.
Baca juga: Freeport Indonesia Kembali Raih Penghargaan Subroto 2022
WB FC sesungguhnya merupakan anak-anak jebolan Timnas Pelajar Kemenpora U-15 yang sebelumnya telah berkarir sampai ke negara di benua Eropa.
"Saat ini mereka berusia 18 tahun dan sudah masuk ke Liga 3. Karena berasal dari Timnas, makanya ada yang dari Aceh, Sumatera, Sulawesi, Jawa, sampai Papua juga ada. Mayoritas dari anak Papua," ungkapnya.
Kata Rey, para pemain WBFC diseleksi langsung oleh Satgas Anti Mafia Bola, sehingga pemain yang ada saat ini benar-benar pemain murni terpilih karena talenta dan bakatnya, bukan karena titipan.
Baca juga: PT Freeport Indonesia Bangun Pusat Sains dan Kemitraan di Uncen Papua, Ini Fasilitasnya!
"Jadi tim ini memang dibentuk dari Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan penggunaan sepakbola nasional dimulai dari usia dini. Jadi ya memang ternyata kalau disaring dari 60 ribu anak satu Indonesia ini. Dan kalau urusan bola ternyata memang mayoritasnya dari Papua," jelasnya.
Dia juga berterima kasih kepada sosok Vice President Stakeholder Engagement PTFI, Titus Natkime yang telah membantu pembentukan WBFC.
"Ini mungkin juga salah satu stakeholder yang dibina oleh Titus. Kita bersyukur karena didampingi juga oleh legend-legend sepak Indonesia yang sudah mendunia, yakni Coach Rocky Puturay, dan Coach Apples. Sudah tiga tahun ini mereka tidak pernah absen melatih anak-anak setiap hari," katanya.
Baca juga: Richard Sebut Nilai Manfaat Langsung dari Freeport Sejak 1992 sampai 2021 Capai 23,1 Miliar US Dolar