ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Guru SMA YPPK Taruna Dharma Mogok

Buntut Guru-guru SMA YPPK Taruna Dharma Mogok, Kepsek Bantah Tidak Transparan Soal Keuangan

Pada intinya, pihaknya setiap tahun mendapat audit keuangan, bahkan SMA YPPK Taruna Dharma menjadi sekolah percontohan tahun 2020.

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
PENDIDIKAN - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA YPPK Taruna Dharma, Kresencia Lesomar bersama pihak yayasan, saat bertemu orangtua murid di Aula SMA YPPK Taruna Dharma, Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (3/3/2023). 

Ia menambahkan, kondisi yang terjadi terkait kedisiplinan, anak-anak murid diminta datang ke sekolah sebelum pukul 07.15 WIT, tetapi bapak ibu guru ada yang datang 07.30, 08.00, hingga 09.00 WIT.

"Terus apakah kepala sekolah harus diam?, Bagaimana kemudian kepercayaan orangtua atau masyarakat dengan sekolah ini nantinya," tanya Kresencia dengan penuh rasa heran.

Ia mengatakan langkah-langkah yang diambil juga butuh proses, tidak serta merta langsung dipecat, tetapi melakukan pemanggilan, kemudian pendampingan.

"Tetapi jika tidak menunjukkan progress sesuai kinerja yang diinginkan oleh yayasan maka hal ini tidak bisa ditoleransi, intinya disiplin itu penting," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga membantah pernyataan yang menyebutkan dirinya sangatlah otoriter, Kresencia berdalih dirinya juga belajar dan paham soal demokrasi.

"Contoh saja dengan pertemuan bersama para orangtua, apakah setelah saya sampaikan kita langsung pulang, tentu tidak seperti itu, tetapi saya juga memberikan kesempatan mungkin ada yang mau memberikan masukan atau usulan terkait pengembangan sekolah," pungkasnya.

Bahkan pihaknya sampai melibatkan Wakasek dan timnya di dalam penyusunan program kerja sekolah.

Ia menegaskan, guru tugasnya adalah mengajar dan mendidik, serta urusan keuangan ada yang mengatur.

"Tetapi dalam urusan program kerja, saya melibatkan wakasek-wakasek, bukan serta merta saya bekerja sendiri," imbuhnya.

Dirinya juga menyampaikan sebagai ibu rumah tangga, ia paham betul terkait kewajiban di rumah masing-masing.

"Jadi jika dibilang menganggap guru sebagai pekerja bukan rekan kerja, minta maaf saya pastikan itu tidak benar sama sekali," tuturnya.

Baca juga: 1 Minggu Guru SMA YPPK Taruna Dharma Mogok Mengajar: Yayasan Periksa Kepala Sekolah soal Dana BOS!

Dirinya juga menuding, oknum guru yang berkoar-koar sejauh ini hingga terbit berita di media, hanyalah orang-orang yang tidak ingin mengembangkan diri, tidak disipilin, dan otaknya provokator.

"Saya dibilang tidak memberikan kesempatan untuk bapak atau ibu guru berkembang, karena sejatinya sekolah penggerak sistemnya kolaborasi," tegasnya.

Dari semua yang dijabarkan Kresencia, ia tentu sangat bertanya-tanya ada apa di balik semua ini.

"Dari semua ini, saya harus sampaikan ternyata mereka ada punya kepentingan untuk memberhentikan saya, dan mencari kepala sekolah pengganti yang enak diajak kompromi," tudingnya.

Untuk itu, jika mau seperti demikian, ia mengatakan nanti dilihat secara bersama-sama SMA YPPK Taruna Dharma ke depannya.

"Selama 8 tahun cukup, saya mulai dari gelap dan sampai sudah terang seperti saat ini, perlu diketahui saya mulai dengan hanya 300 siswa setiap penerimaan, hingga saat ini kami sudah tidak punya daya tampung untuk menampung siswa yang ingin bersekolah di sini." (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved