ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Lukas Enembe Ditangkap KPK

Sebut Lukas Enembe Melemah setelah 3 Bulan Ditahan, Keluarga Desak KPK Izinkan Berobat ke Singapura

Pihak keluarga Lukas Enembe mengklaim kondisi Gubernur Nonaktif Papua tersebut memburuk setelah sekitar tiga bulan menjadi tahanan KPK.

Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Adik Lukas Enembe, Elius Enembe, serta dokter pribadi Lukas saat ditemui awak media di Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023) - Pihak keluarga Lukas Enembe mengklaim kondisi Gubernur Nonaktif Papua tersebut memburuk setelah sekitar tiga bulan menjadi tahanan KPK. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pihak keluarga Lukas Enembe mengklaim kondisi Gubernur Nonaktif Papua tersebut memburuk setelah sekitar tiga bulan menjadi tahanan KPK.

Adik Lukas Enembe, Elius Enembe mengaku prihatin dengan kondisi kakaknya yang ditangkap KPK di Jayapura pada 11 Januari 2023 lalu itu.

Elius menyebut, Lukas Enembe tampak pucak, kesulitan bicara, kaki bengkak hingga fisiknya melemah.

Baca juga: KPK Sita Aset Lukas Enembe Berupa Hotel di Jayapura yang Dibangun di Atas Tanah Seluas 1,5 Hektare

Tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, Gubernur Papua, Lukas Enembe tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Gubernur Papua, Lukas Enembe menjalani pemeriksaan perdana usai ditahan dan dibantarkan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/1/2023).
Tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, Gubernur Papua, Lukas Enembe tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan perdana di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Gubernur Papua, Lukas Enembe menjalani pemeriksaan perdana usai ditahan dan dibantarkan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/1/2023). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

“Kemarin kami menemui bapak dan kami sangat heran sekaligus prihatin karena kelihatan kondisi bapak berubah sangat drastis. Mukanya pucat, fisik sangat lemah, suaranya juga makin kecil, mengeluh pusing juga, dan kakinya bengkak dan badanya agak drop begitu," ungkap Elius kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/4/2023).

"Kalau kita hitung sudah 95 hari beliau ditahan dalam keadaan sakit. Kami hanya bisa pasrah jika terjadi apa-apa sama Pak Lukas selama KPK tidak mengambil tindakan serius untuk mengembalikan kondisi Bapak setidaknya sebelum dia ditahan, maka kami keluarga akan meminta pertanggungjawaban yang serius," sambung Elius.

Ia kembali mendesak KPK agar mengizinkan Lukas Enembe berobat ke Singapura.

Diketahui, Lukas Enembe memang telah menjalani pengobat di Singapura sebelum ditangkap KPK.

"Rasanya tidak ada alasan untuk KPK untuk tidak membawa Pak Lukas berobat ke Singapura. Karena memang dokter di sanalah yang sejak awal menangani beliau. Harap melihat kondisi Pak Lukas hari ini KPK bisa memberikan izin," tegasnya.

Baca juga: Lukas Enembe Ditetapkan Jadi Tersangka Pencucian Uang, Ini Kata KPK

Minta IDI Bertanggung Jawab

Pihak keluarga juga meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bertanggung jawab atas menurunnya kesehatan Lukas serta mendesak IDI buka suara untuk mengungkapkan kondisi nyata (faktual) kesehatan Lukas Enembe kepada publik.

Kata Elius Ikatan Dokter Indonesialah yang sejak awal memberikan rekomendasi pada KPK bahwa Lukas bisa untuk diperiksa sementara kondisi nyata memberikan bukti lain bahwa Lukas tidak cukup mampu mengikuti pemeriksaan di KPK.

Bukan hanya itu IDI juga melanggar ketentuan terkait seorang pasien seperti Lukas yang harus ditahan dengan fasilitas yang serba terbatas.

"Akhirnya karena rekomendasi IDI ini bapak harus bolak balik pemeriksaan di KPK padahal juga di KPK tidak bisa didapatkan keterangan apa-apa sebab Pa Lukas memang tidak fit untuk diperiksa. Dan juga karena rekomendasi IDI Pak Lukas ditahan dengan fasilitas yang terbatas seakan-akan beliau orang sehat. IDI harus tanggung jawab dengan ini semua," ucap Elius.

Baca juga: Lukas Enembe Jadi Tersangka Pencucian Uang, KPK Sita Emas 1 Kg Milik Gubernur Nonaktif Papua

Dia menduga IDI sudah sejak awal tidak obyektif memberikan rekomendasi terkait kesehatan Lukas dan asal saja memberikan rekomendasi hanya untuk memenuhi hasrat KPK.

"Makanya saat situasi begini IDI kami minta buka suara, jangan diam atau buang badan, sampaikan kondisi nyata kesehatan Pa Lukas kepada publik. Yang harusnya pa Lukas konsentrasi urus kesehatannya karena rekomendasi IDI sekarang jadi dibebani dengan bolak balik diperiksa KPK. Ini namanya penyiksaan," tegas Elius.

Dari amatan keluarga saat ini Lukas tetap bersikeras harus mendapat perawatan di RS Singapura.

"Lagi-lagi karena IDI tidak transparan, maka Pa Lukas jadi korban. Beliau ditahan seperti layaknya orang sehat, padahal Pa Lukas sakit. Maka dalam kondisi Pa Lukas semakin parah ke depan, maka yang akan kami cari tahu pertama adalah IDI," pungkas Elius.

(Tribunnews.com/Hasanudin Aco)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 95 Hari Ditahan KPK, Lukas Enembe Muncul dengan Muka Pucat dan Fisik Melemah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved