ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Kisah Brigpol Junita Maria Marian, Polwan Papua yang Jadi Guru Buta Aksara di Sentani

Walau dihadapkan dengan berbagai kesibukan sebagai anggota Polri, Brigpol Junita pun tak luput untuk membagi waktunya agar bisa mengajar.

Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Calvin Erari
Bertugas sebagai abdi negara tak membuat sosok Polwan Polres Jayapura, Papua, Brigpol Junita Maria Marian, tinggi hati. Untuk masa depan generasi Papua, Brigpol Junita rela meluang waktunya menjadi tenaga pengajar buta aksara untuk anak usia dini di Kompleks Toladan, Sentani, Kabupaten Jayapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Bertugas sebagai abdi negara tak membuat sosok Polwan Polres Jayapura, Papua, Brigpol Junita Maria Marian, tinggi hati.

Untuk masa depan generasi Papua, Brigpol Junita rela meluang waktunya menjadi tenaga pengajar buta aksara untuk anak usia dini di Kompleks Toladan, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kepada Tribun-Papua.com, Brigpol Junita menceritakan banyak hal tentang perjalananya.

Baca juga: Nella Tempmul: Program Gabus Mampu Cerdaskan Masyarakat Papua

Dia mengatakan, keterlibatannya sebagai tenaga pengajar bermula dari program Gerakan baca tulis (Gabus) yang digagas oleh Kapolres Jayapura, AKBP Frederickus W A Maclarimboen, sejak Maret 2022 lalu hingga saat ini.

Melalui program tersebut, wanita asal Jayawijaya ini merasa terpanggil untuk mengajar anak-anak Papua.

 

 

Untuk itu, dia memutuskan untuk bergabung dalam program Gabus. Dengan semangatnya, dirinya ditempatkan di wilayah Toladan, Distrik Sentani.

Walau dihadapkan dengan berbagai kesibukan sebagai anggota Polri, Brigpol Junita pun tak luput untuk membagi waktunya agar bisa mengajar.

"Waktu mengajar saya setiap Senin dan Kamis, pukul 16.00 WIT. Jadi saya membagi waktu kerja dan mengajar. Kalau pas ada kegiatan kantor, berarti saya berikan tugas rumah kepada anak-anak. Jadi aktivitas ini sama sekali tidak mengganggu rutinitas saya sebagai seorang Polisi," jelasnya.

Selain itu menurut Brigpol Junita, dari 30 orang yang diajar, sudah seperti anaknya sendiri.

Baca juga: Melalui Program Gabus, Polisi Beri Perubahan untuk Masyarakat Papua

"Saya senang mengajar mereka. Apalagi ada yang belum sekolah. Maka itu saya merasa hal perlu dilakukan, agar sumber daya manusia ini tetap unggul," ujarnya.

Kata Brigpol Junita, dari 30 orang yang dia ajar, semuanya merupakan anak-anak yang tinggal di daerah Toladan.

Dengan semangat yang tinggi, sejak Maret 2022 lalu hingga saat ini, Brigpol Junita masih setia mendamping anak-anak didiknya.

"Berkat pembelajaran yang dilakukan ini, srkitar 10 anak sudah bisa membaca dan menulis," ujarnya.

Untuk itu, sebagai abdi negara, dia berharap, semoga dengan apa yang telah dilakukannya saat ini, dapat terus memacu semangat bermanfaat. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved