Papua Terkini
Tito Karnavian: Beasiswa Otsus hingga 2022 Tanggung Jawab Pemprov Papua
Penegasan ini disampaikan untuk merespon polemik Beasiswa Otsus yang menimpa mahasiswa Papua, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari dana otonomi khusus (Otsus) hingga 2022, masih tanggung jawab Pemerintah Provinsi Papua.
Penegasan ini disampaikan untuk merespon polemik Beasiswa Otsus yang menimpa mahasiswa Papua, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ada 3.356 mahasiswa Papua penerima beasiswa dari dana Otsus.
"Pembiayaan beasiswa di 2023 ini yang akan dibayarkan pemerintah provinsi masing-masing Daerah Otonomi Baru (DOB)," ujar Tito Karnavian, kala mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja di Kota Jayapura, Jumat (7/7/2023).
Namun, sebelum pembayaran dilakukan, Pemprov Papua harus terlebih dahulu menyerahkan data mahasiswa penerima beasiswa kepada masing-masing pemerintah di DOB.
Baca juga: 3.000 Mahasiswa Papua Beasiswa Otsus Terlantar di Luar Negeri, Mendagri Tito Ungkap Hal Mengejutkan
Menurut Mendagri Tito, data menjadi akar persoalan beasiswa Otsus.
Sebab, data yang disampaikan Pemprov Papua masih kurang, bahkan adapula yang tidak valid.
"Itu harus diclearkan dulu. Kalau itu sudah selesai harus langsung dibayarkan."
"Saya tidak menuduh ya, tetapi saya menerima informasi dari data itu ada yang orangnya sudah tidak ada tetapi masih menerima beasiswa," bebernya.
Selain itu ada ada data yang orangnya tetapi mereka justru tidak menerima.
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, telah melaporkanhal ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pasar Parung, Bogor, pada Rabu (21/6/2023).
Adian mengetahui masalah ini setelah bertemu sejumlah mahasiswa Papua saat berkunjung ke Melbourne, Australia.
Para mahasiswa Papua bercerita bantuan beasiswa Otsus Papua tersendat sejak awal tahun.
Jokowi, kata Adian, menelepon Mensesneg Pratikno. Ia ingin persoalan itu dibereskan secepatnya.
"Dia bilang ditangani secepatnya. Gue telepon Menlu minta konjen-konjen dibuka untuk mereka menginap," ucap Adian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.