ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

5 KKB Tewas Tak Diakui Warga Yahukimo, TNI: Mereka Anak Buah Kelompok Yotam Bugiangge

KKB tersebut bukanlah masyarakat sipil atau penduduk Yahukimo sesuai pengakuan oleh Kepala Suku, Leo Ghiban yang berada di Dekai.

|
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tampak anggota KKB yang berada di Sungai Braza Yahukimo sambil memengang senjata laras panjang dan sejumlah barang bukti diamankan aparat gabungan. 

Di tengah patroli, aparat ternyata bertemu dengan KKB di Sungai Braza.

Kemudian pada, (14/9/2023) tepat pukul 09:05 WIT, KKB pertama kali melepaskan tembakan senjata api laras panjang dari dua sudut arah berbeda kearah tim gabungan.

Baca juga: Lima Anggota KKB Papua Tewas dalam Kontak Tembak Kontra TNI di Yahukimo, Sejumlah Amunisi Disita

Saat itu beberap KKB mulai bermunculan dari gubuk, juga melepas tembakan ke arah aparat kemudian Dansatgas Gabungan memerintahkan untuk membalas tembakan.

Kontak tembak itu awalnya terlihat 4 orang KKB meninggal di tempat. Sementara yang lainya berhamburan menyelamatkan diri masing-masing sambil membawa kabur senjata dari mereka yang sudah tewas.

Selang beberapa saat, kontak tembak berhenti sehingga aparat melanjutkan penyisiran di mana terdapat 1 orang KKB lagi yang ditemukan tewas.

"Karena tidak ada masyarakat Yahukimo mengaku sebagai keluarganya, maka Kodim, Polres bersama Pemda serta masyarakat setempat melaksanakan pemakaman terhadap kelima jenazah tersebut," pungkas Kapen.

 

 

Barang Bukti

Adapun barang bukti yang tertinggal bersama 5 orang KKB tersebut berupa 1 magazen jenis SS1, 1 magazen jenis HK-47 dengan 4 butir Amunisi di magazen SS1, 1 unit HT Merk Hitachi beserta Charge, 5 buah Unit Handphone, Kartu BPJS atas nama Marnus Elopere dan Kartu Keluarga Eejahtera atas nama Yoel Giban.

Ditemukan juga beberapa aksesoris lambang bintang kejora seperti tas noken dan gelang, parang, pusau, senter dan baterai A2 cadangan.

Pimpinan TNI telah melakukan penekanan bahwa operasi TNI hanya diperuntukkan untuk sasaran terpilih, yaitu KKB bersenjata.

Sementara masyarakat Papua harus tetap dilindungi dan dijaga hak hak kehormatannya. Peristiwa tewasnya 5 KKB ini sangat disayangkan.

Namun demikian penegakan hukum harus terus berjalan karena tingkat kriminalitas di wilayah Papua pegunungan sudah sangat tinggi.

Penegakan hukum yang menegakkan lima KKB diharapkan menjadi peringatan kepada KKB lain agar meletakkan senjata, bertaubat, serta kembali ke masyarakat untuk membangun negeri. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved