ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

WWF Indonesia

Menokok SDM dan Alam Papua Dilakukan Unipa dan WWF dalam Seminar dan Pameran Ilmiah

Muhammad Ali Imron mengatakan, komitmen bersama Unipa menokok sumber daya manusia dan alam Papua.

Editor: Roy Ratumakin
TribunPapuaBarat.com/Kresensia Kurniawati Mala Pasa
WWF INDONESIA - Universitas Negeri Papua (Unipa) dan World Wide Fund for Nature (WWF)-Indonesia menggelar seminar dan pameran ilmiah bertajuk, “Menokok Sumber Daya Manusia dan Alam di Papua”, di Manokwawari, Rabu (4/10/2023). 

Ia menambahkan, pada 2020 dan 2023 telah dilakukan kajian pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach Fisheries Management – EAFM) di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kepulauan Yapen.

 

 

Penelitian yang berkolaborasi dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unipa, itu juga mengkaji ikan ekonomis penting di Kampung Asai.

Ia mengungkapkan, pada 2022, WWF juga bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Unipa mengkaji ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat adat Kabupaten Asmat.

Serta, bersama Fakultas Kehutanan Unipa, monitoring ekologi pada enam lokasi koperasi serba usaha pengelolaan hutan masyarakat adat dampingan WWF Indonesia di Papua dan Papua Barat.

"Yang paling terbaru saat ini dan masih berjalan salah satunya adalah kajian restorasi di Tambrauw yang dilakukan bersama Fakultas Kehutanan di tahun 2023," ungkapnya.

Baca juga: Sekolah Lapang di Kampung Sawesuma Diresmikan, WWF Papua: Jadi Tempat Belajar Nonformal

Sebagai informasi, ada tiga dosen biologi Unipa yang narasumber seminar ilmiah “Menokok Sumber Daya Manusia dan Alam di Papua”.

Di antaranya, Abdul Hamid A Toha, Keliopas Krey, dan Simon Sutarno.

Tiga orang dosen Fakultas Kehutanan Unipa, yakni Reinardus Liborus Cabuy, Rudi A Maturbongs, dan Antoni Ungirwalu.

Ada juga Michael Albert Baransano, dosen jurusan sosial ekonomi pertanian (agribisnis) Faperta Unipa.

Nurhani Widiastuti, dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unipa.

Serta, Muhammad Ikhsan Anggoda, biodiversity specialist, forest and wildlife program Papua. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved