Gelar Raker Perdana, YPPGI Komit Tuntaskan Persoalan 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) di Tanah Papua menggelar Rapat Kerja (Raker) I di Bumi Kenambay Umbay, Kabupaten Jayapura, Papua.

Raker yang berlangsung 8-11 Oktober 2023 ini, mengusung tema “bangkit, berubah dan maju”, serta sub tema “melalui Raker I YPPGI, mampu menata sistem kerja dan merencanakan dan menetapkan program prioritas”.

Baca juga: Bakal Dihadiri Wapres Ma’ruf Amin, APS Siap Gelar Konferensi II di Sentani Papua

Ketua Yayasan YPPGI Tanah Papua Shem Pigai mengatakan, tujuan Raker tersebut guna penguatan yayasan.

"Rencana 3 hari ini kami akan membahas masalah-masalah yang sering lembaga hadapi, ya lebih kepada penguatan," kata Shem kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Senin (9/10/2023).

Menurut Shem, persoalan yang sering dihadapi itu perlu dituntaskan dan dibenahi.

"Sehingga perlu kumpul atau berembuk seperti ini, misalnya seperti hak-hak pegawai, kemudian juga masalah kekurangan tenaga,” paparnya.

"Pokoknya persoalan itulah yang perlu kami dengar dari sekolah yang diundang dalam rapat kerja ini," sambungnya.

Melalui Raker ini, setiap kepala sekolah bakal memaparkan persoalan yang dihadapi selama ini.

Apalagi, dalam YPPGI ada banyak persoalan yang secara bertahap  dibenahi.

Misalnya, kata Shem, terkait koordinasi yayasan dan sekolah belum berjalan baik.

“Sehingga ini akan menjadi pokok pikiran kami, dan perlu dibenahi,” tandas Shem.

Baca juga: Korban Bersuara, Pj Bupati Jayapura Diminta Datangkan KPK Audit Aliran Dana Banjir Bandang Sentani

Dia berharap, dari hasil yang diperoleh dapat memberikan masukan kepada Pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan.

“Atau pihak terkait juga supaya persoalan yang menjadi fokus kami bisa terselesaikan. Juga perlu penguatan dalam internal lembaga kami,” terang Shem.

Disinggung jumlah peserta, Shem mengatakan, sebelumnya yayasan menargetkan  250 kepala sekolah dari seluruh YPPGI se- Papua.

Sayangnya, tidak semua kepala sekolah bisa hadir di Raker ini.

"Kan kita punya sekolah ada 250, tapi ada beberapa kepala sekolah yang tidak sempat hadir karena kendala transportasi,” tukasnya. (*)