ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Meneliti Sejak 2020 di Kampung Nolokla, Dosen USTJ Hasilkan Bahan Bakar Bio Masa

Dalam penelitiannya, Dosen USTJ memanfaatkan limbah sagu dan pelepah sagu kering menjadi Briket, sebagai bahan bakar bio masa.

Tribun-Papua.com/ Istimewa
Warga Kampung Nolokla Sentani Kabupaten Jayapura Papua, saat melakukan pembuatan Briket sebagai bahan bakar alternatif dari pelepa daun sagu gering dan ampas sagu untuk memasak, Selasa, (10/10/2023). 

Jusuf berharap, Kampung Nolokla menjadi contoh usaha mikro berbahan lokal.

“Dari pelepah sagu dan ampas sagu juga bisa dibentuk seperti sarang lebah pengganti minyak tanah untuk masak di rumah seperti kompor,  dan berbentuk kotak untuk membakar sate, ikan dan lainya," tukasnya

 Pemkab Jayapura juga diminta mendukung kelanjutan pembuatan Briket tersebut.

"Mereka (warga) kesulitan, mereka ada  rumah produksi, tapi sangat minim, dan kami baru mulai dua minggu yang sudah dipacking sekitar 500an yang siap dijual," beber Jusuf.

Baca juga: BEM USTJ Sesalkan Tindakan Represif Polisi saat Bubarkan Demo Tolak DOB

Ditargetkan produk Briket berbahan sagu ini bisa masuk dalam pasaran, serta  memiliki izin usaha dan hak cipta.

"Targetnya harus jadi dulu usaha mikro kecil Briket dan kita akan urus izin," ujarnya.

Selain sagu, kata Jusuf, bahan Briket juga bisa digunakan dari kayu, ampas kayu dan kelapa.

“Jadi kita bisa melibatkan mahasiswa dalam program merdeka belajar dan dosen untuk membuat briket dari bahan lainnya,” tuturnya. (*).

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved