ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Berdiri Sejak 2017, Sekolah Adat Negeri Papua Serahkan Ijazah Angkatan I kepada Siswa SD di Sentani

Origenes menyampaikan untuk tingkat sekolah SD, SMP, SMA di Kabupaten Jayapura selanjutnya akan dua menerima ijazah yakni ijazah formal dan non formal

Tribun-Papua.com/istimewa
Direktur Sekolah Adat Negeri Papua, Origenes Monim 

 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Sekolah Adat Negeri Papua menyerahkan 74 ijazah kepada peserta didik angkatan pertama di SD Abeale 1 Sentani.

Direktur Sekolah Adat Negeri Papua, Origenes Monim ketika dihubungi Tribun-Papua.com, Sabtu (28/10/2023) mengatakan ijazah tersebut diberikan kepada siswa yang telah mengikuti dan mempelajari Kurikulum Merdeka Revitalisasi  Bahasa Daerah.

"Siswa di sekolah ini merupakan angkatan pertama," ujarnya.

Origenes menyampaikan untuk tingkat sekolah SD, SMP, SMA di Kabupaten Jayapura selanjutnya akan dua menerima ijazah yakni ijazah formal dan non formal.

Baca juga: 90 Sekolah Adat Telah Didirikan AMAN, Rukka Sombolinggi: Anak Muda Kembali ke Kampung

Dijelaskan, pendidikan Bahasa Daerah sebagai tolak ukur sejauh mana siswa dapat memahami bahasa Sentani melalui pendidikan adat. Adapun, ijazah yang dikeluarkan oleh Sekolah Adat Negeri sama halnya dengan yang dikeluarkan sekolah-sekolah pada umumnya.

“Dan ijazah ini bisa dipakai mendaftar ke semua sekolah lanjutan contohnya SMP, dan tahun-tahun mendatang sekolah-sekolah SMP, SMP/SMK akan memintainya sebagai persyaratan mendaftar,” ujarnya.

Origenes menjelaskan ada 10 mata pelajaran muatan lokal itu diberikan dari Sekolah Adat Negeri Papua yang sudah berdiri sejak Agustus 2017 itu. 

“Dengan adanya nilai tersebut dan ijazah dari kami, siswa bisa mendaftar ke sekolah formal,” katanya.

Baca juga: Revitalisasi Bahasa Daerah, Pemerintah Diminta Perhatikan Sekolah Adat di Kabupaten Jayapura

Dia menambahkan untuk siswa yang lulus tahun ini dari SD Inpres Abeale 1 akan memperoleh dua ijazah, pertama dari sekolah formal dan kedua dari Sekolah Adat Negeri Papua.

“Ijazah dari kami itu menandakan bahwa siswa tersebut pernah bersekolah di sini dan belajar mengenai bahasa, budaya dan adat istiadat masyarakat adat Buyakha atau Sentani di mana sekolah itu berada,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved