ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Nabire

PERSOALAN Blok Wabu, Bupati Mesak Magai: Biarkan Masyarakat yang Kelola

Menyikapi aksi penolakan ini, Bupati Nabire Mesak Magai mengatakan, pada Februari 2022, dia telah bertemu dengan seseorang di Jakarta.

|
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
Bupati Nabire, Mesak Magai. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Penolakan rencana pembangunan perusahaan di Blok Wabu, di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, kini menjadi isu hangat oleh masyarakat Nabire.

Akibatnya, pada Kamis 18 Januari 2024, terjadi aksi penolakan dari masyarakat di Kantor Gubernur Papua Tengah.

Baca juga: IMAPA se-Jabotabek Desak PRESIDEN JOKOWI Hentikan Rencan Eksploitasi Blok Wabu

Menyikapi aksi penolakan ini, Bupati Nabire Mesak Magai mengatakan, pada Februari 2022, dia telah bertemu dengan seseorang di Jakarta.

"Saat itu orang tersebut mengatakan, dari Jakarta ada tiga kelompok orang yang sedang bidik atau mau masuk di Blok Wabu," kata Mesak dalam video singkatnya yang diperoleh Tribun-Papua.com, di Nabire, Senin, (22/01/2024).

 

 

Kemudian, pada September 2022, menurut Mesak dalam video berdurasi 5:28 detik tersebut, dia bertemu lagi dengan pejabat tinggi dari dari salah satu perusahaan di Timika.

Disitu pejabat tinggi tersebut mengatakan, soal potensi kekayaan di Blok Wabu, sangat berbeda dengan Tembagapura, Timika.

Baca juga: TOLAK Penambangan di Blok Wabu, KKB Intan Jaya Ancam Tembak Siapapun

"Potensi kekayaan alam di Tembagapura, seperti emas, nikel dan lain sebagainya ada di bawah tanah, sehingga operasinya menggunakan peralatan yang besar, canggih dan sebagainya, namun Blok Wabu, emas berhamburan di atas tanahnya, dan itu sekitar 25 tahun belum habis atau selesai," jelasnya.

Atas hal tersebut, Mesak pun meminta agar seluruh masyarakat serta para pejabat di kabupaten dan Papua Tengah, agar dapat melindungi dan menyelamatkan semua potensi yang ada di Blok Wabu, agar masyarakat pun dapat menikmatinya.

"Blok Wabu ini, titipan Tuhan kepada masyarakat untuk anak cucu menikmatinya dengan tidak menggunakan peralatan canggih, maka itu saya harap semua pejabat dapat melindungi potensi ini, supaya masyarakat dapat menikmatinya dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Isu Soal Blok Wabu Ramai di Papua Tengah, Frets Boray: Tidak Ada Izin Bila Masyarakat Masih Menolak

Kemudian, dalam pengelolaan potensi tambang yang ada di Blok Wabu, perlu ada kebebasan kepada masyarakat.

"Jakarta jangan lirik untuk potensi Blok Wabu, termasuk Baya Biru, Paniai, Deiyai, Dogiyai, dan Nabire, maka Tidak usah panggil ataupun ijinkan pengusaha besar dari luar untuk masuk ke area Blok Wabu ini. Kalau seperti di Mimika, yang menggunakan peralatan canggih, dan biaya yang besar, itu boleh-boleh saja, tapi Blok Wabu tidak seperti itu, karena emas terhambur di atas tanahnya, dan hanya dengan cara manual saja, masyarakat dapat menikmatinya, untuk itu mari kita berpihak kepada masyarakat," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved