Pemilu 2024
Cegah Potensi Kecurangan Pemilu 2024 di Sarmi, Bawaslu Papua Rangkul Tokoh Adat
Jalinan kerjasama antar lembaga dapat memudahkan teknis Bawaslu dalam melakukan pengawasan,
Penulis: Anderson Esris | Editor: Lidya Salmah
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Anderson Esris
TRIBUN-PAPUA.COM, SARMI - Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan hajatannasional yang rawan akan terjadinya kecurangan.
Sehingga pencegahan kecurangan bahkan potensi konflik perlu dilakukan.
Dalam upaya mencegah konflik, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membangun kerjasama sekaligus mengajak tokoh adat setempat untuk menjaga keamanan dan stabilitas serta kecurangan sosial jelang Pemilu 2024.
Hal tersebut di sampaikan Ketua Bawaslu Provinsi Papua, Hardin Halidin usai bertatap muka dan berdialok dengan komunitas masyarakat adat Kabupaten Sarmi, bertempat di auditorium Biro Bantuan Hukum, Jumat (2/2/2024).
Hardin Halidin mengatakan, pencegahan konflik diutamakan di wilayah yang rawan kelompok perisai.
Baca juga: Seruan Ketua Ikatan Keluarga Yapen Waropen Binsasura kepada Warganya di Sarmi
Hardin menyebutkan tokoh ketokohan di daerah Papua masih sangat diterima masyaarakat.
Oleh karena itu, Bawaslu memilih jalur masuk melalui kearifan lokal dengan cara tersebut.
"Selain itu, Bawaslu Papua secara internal juga melakukan sejumlah hal sebagai persiapan pengawasan pemilu di daerah Sarmi Salah satunya meningkatkan kapasitas jajaran Pemilu," terangnya.
Dirinya juga memastikan urusan infrastruktur tidak menjadi hambatan teknis dalam persiapan Pemilu 2024.
"Saat ini konsentrasi Bawaslu memastikan bahwa kapasitas dan kualitas kerja jajarannya mampu melakukan pengawasan percepatan penditribusian logistik hingga pengawasan di pemungutan suara sudah siap," aku Hardin Halidin.
Diharapkan jalinan kerjasama antar lembaga dapat memudahkan teknis Bawaslu dalam melakukan pengawasan,
Hal ini dilakukan karena peran tokoh adat juga penting untuk mencegah konflik dan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu.
"Tokoh adat adalah orang yang menjalankan serta yang mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat kekuatan mengikatnya tergantung pada masyarakat atau bagian masyarakat yang mendukung adat istiadat," jelasnya.
"Tokoh adat merupakan ujung tombak dalam memberikan edukasi tentang pendidikan politik. Penguatan pendidikan politik tentu saja menjadi senjata yang ampuh untuk menghentikan intimidasi politik yang muncul akibat perbedaan pilihan ataupun kampanye hitam," sambung Hardin Halidin.
Baca juga: Diskominfo Sarmi Jamin Ketersediaan Akses Internet Selama Pemilu 2024
KPU Papua Pegunungan TUNDA Penetapan Kursi DPR, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Tolak Pergantian Sepihak Anggota DPD Dapil Papua, Berikut Sikap Tegas Keluarga Besar Regina Muabuay |
![]() |
---|
Keluarga Regina Muabuay Minta KPU Akomodir Posisi DPD Terpilih Digantikan Perempuan Asli Papua |
![]() |
---|
Hari Ini Tiba di Jakarta, KPU Papua Pegunungan Serahkan Hasil Pleno |
![]() |
---|
KPU Papua Pegunungan Ungkap Kendala Penetapan DPRD, Ini Kata Daniel Jingga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.