Sejarah Papua
TOBATI - Matahari Terbit
Suku Tobati mendiami pesisir Teluk Youtefa seluas 1.675 ha yang termasuk di wilayah distrik Jayapura Selatan dan membangun pemukiman diatas laut.
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Suku ini dikenal juga sebagai suku Tobati-Enggros.
Tetapi, terkadang Enggros juga dianggap sebagai suku tersendiri, tetapi masih memiliki hubungan dekat dengan Tobati.
Selain dari suku Tobati, di Kota Jayapura juga terdapat suku asli lainnya, yakni suku Kayu Pulau, Kayu Batu, Nafri, Skouw, dan Sentani.
Sedangkan menurut sumber lain, nama Tanjung Hamadi berasal dari seorang keturunan Sultan Jailolo bernama Ahmadi yang melarikan diri dari perang di Maluku sampai wilayah Jayapura dan kawin dengan perempuan setempat, sehingga namanya yang kemudian lambat laun disebut menjadi Hamadi dijadikan fam oleh keturunannya.
Baca juga: DAUN BUNGKUS ala Papua
Adat Istiadat
Suku Tobati seperti suku-suku lain di Teluk Youtefa memiliki sistem kepemimpinan politik tradisional yang dipimpin oleh seorang ondoafi (pemimpin atau kepala kampung), sebuah jabatan yang diwarisi secara turun-menurun.
Pada masa penginjil Bilt mulai melayani di wilayah tersebut, rakyat dipimpin oleh kepala suku yang bernama Jantewai.
Karena Jantewai meninggal anaknya yang bernama Hamadi diangkat menjadi ondoafi.
Hingga saat ini suku (marga) Hamadi masih menjabat ondoafi suku Tobati yang membawahi beberapa kepala marga/suku lain seperti Itaar, Afaar, Hanasbey, Mano, Ireeuw, Hasor, Merauje, Merahabia, Caay, Hanoeby, dan Dawir.
Arsitektur
Gaya arsitektur suku Tobati mirip dengan gaya arsitektur dari suku di pesisir utara Papua lainnya. Misalnya pada bentuk bangunan, dimana pada posisi atap bangunan umumnya berbentuk limas atau kerucut, demikian juga halnya dengan bangunan-bangunan lama suku Tobati berbentuk limas.
Sway
Jejak PKI dalam Agresi Militer di Papua |
![]() |
---|
Sejarah Suku Asmat di Papua: Asal Usul, Adat Istiadat hingga Ukiran Kayu |
![]() |
---|
HISTORI Benteng Fort Du Bus di Papua |
![]() |
---|
Sejarah Peradaban Papua dari Masa ke Masa: Masuknya Misionaris hingga ke Penguasa Berikutnya |
![]() |
---|
Isi Memorial Tugu Jepang, 'Lebih dari 6.400 Pasukan Mati' di Kampung Kause Nimboran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.